LINK UMKM - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menekankan pentingnya transformasi UMKM dalam upaya mencapai visi Indonesia maju pada tahun 2045. Ia percaya bahwa UMKM memiliki potensi sebagai kunci sukses untuk menjadikan Indonesia negara maju dengan cara menciptakan lapangan kerja berkualitas.

Teten menjelaskan bahwa untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu meningkatkan pendapatan per kapita. Ia juga menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah harus melakukan perubahan pada struktur pelaku usaha di Tanah Air.

Dalam penjelasannya, Teten menyebutkan bahwa saat ini mayoritas pelaku usaha di Indonesia merupakan usaha mikro dan kecil, dengan proporsi lebih dari 99%. Ia menambahkan bahwa sekitar 97% tenaga kerja bekerja di sektor usaha mikro informal dan berpendapatan di bawah upah minimum regional (UMR).

Struktur usaha yang ada saat ini, menurut Teten, dapat menyulitkan Indonesia untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap) dan mencapai target pendapatan per kapita sebesar US$30.300 pada tahun 2045. Ia menekankan bahwa UMKM tidak seharusnya hanya berfungsi sebagai penyangga ekonomi saat krisis atau diposisikan sebagai ekonomi subsisten, melainkan harus berperan dalam pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Teten mengusulkan dua pendekatan konkret. Pendekatan pertama adalah intervensi teknologi, dengan memanfaatkan potensi kekayaan sumber daya alam Indonesia. Ia menjelaskan bahwa, sesuai dengan arahan Presiden terkait hilirisasi, mereka telah berusaha membangun Rumah Produksi Bersama (RPB) di berbagai daerah. RPB ini berfungsi untuk mengolah kekayaan alam sehingga menghasilkan nilai tambah, yang berpotensi membangun industri menengah berbasis keunggulan domestik.

Pendekatan kedua yang diusulkan Teten adalah mempersiapkan lebih banyak wirausaha produktif untuk melahirkan ekonomi baru yang lebih produktif. Ia menekankan bahwa program EntrepreneurHub dan kolaborasi dengan berbagai pihak sedang dipersiapkan untuk mencapai tujuan ini.

Selain itu, Teten juga menggarisbawahi pentingnya akses pembiayaan bagi pelaku UMKM, yang saat ini masih menjadi kendala bagi mereka. Ia menegaskan perlunya reformasi dalam pembiayaan agar dapat melahirkan industri kecil dan menengah yang mampu menciptakan lapangan kerja berkualitas.

***

IN/NS