Masalah dan Solusi Menjaga Kesehatan Ternak Saat Musim Hujan

Jumat, 2 Desember 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi Peternakan Sapi (Freepik/Senivpetro)

LINK UMKM -  Musim penghujan membawa kebahagiaan bagi peternak karena tanaman rumput sebagai pakan hijauan tumbuh subur. Namun disisi lain, saat musim hujan peternak juga perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan kesehatan ternak yang dapat terjadi. Pada umumnya saat musim penghujan ternak akan lebih rentan terhadap penyakit. Hal ini dapat dipicu karena daya tahan tubuh ternak menurun akibat stres cuaca karena kondisi lingkungan yang tidak nyaman dengan suhu dingin dan kecepatan angin yang tinggi.

Gangguan kesehatan pada ternak di musim hujan  antara lain kedinginan, penyakit saluran pernafasan, cacingan dan kembung perut terutama pada ternak ruminansia sapi dan kambing. Dari penyakit-penyakit tersebut perut kembung atau bloat sering mengakibatkan kematian ternak.

Kondisi curah hujan tinggi akan menyebabkan hijauan menjadi basah. Hijauan basah terlebih pada hijauan muda akan memicu kejadian kembung pada ternak. Selain itu juga dapat mengakibatkan diare karena rumput yang dimakan banyak mengandung air dan beresiko tercemar kotoran maupun agen penyakit saat musim hujan. Sehingga ketika termakan, ternak akan mudah terkena diare.

Kejadian cacingan pada ternak juga meningkat saat musim hujan. Saat curah hujan tinggi akan menyebabkan air menggenang dan berpotensi larva cacing menempel pada rumput sehingga termakan oleh ternak. Cacingan dapat menimbulkan kerugian ekonomi bagi peternak, seperti penurunan berat badan, pertumbuhan terhambat, penurunan kualitas daging dan jeroan, serta penurunan produksi susu.

Penyakit yang juga meningkat kejadiannya saat musim penghujan yakni Bovine Ephemeral Fever (BEF) atau penyakit demam tiga hari. Penyebaran yang meningkat saat musim hujan penyakit ini dipengaruhi oleh vektor nyamuk yang banyak ditemukan saat musim hujan serta angin kencang yang bersifat lembab dan basah yang akan menyebarkan vektor.

Selain itu, satu permasalahan yang dapat muncul saat musim hujan yakni meningkatnya populasi lalat di kandang. Hal ini tentu perlu diwaspadai karena secara tidak langsung akan mengganggu aktivitas ternak, mengganggu pekerja dan masyarakat sekitar serta akan memicu penyakit, seperti myasis atau belatung akibat larva lalat.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga ternak tetap sehat saat musim hujan yang pertama ialah dengan menjaga sanitasi dan kebersihan kandang. Saat musim penghujan rutinitas membersihkan kandang harus dioptimalkan untuk memastikan kebersihan kandang terjaga. Hindari air menggenang di kandang dan usahakan lantai kandang tetap kering. Lantai kandang yang sudah rusak sebaiknya segera diperbaiki. Kotoran ternak ditampung di lokasi khusus untuk dikeringkan atau diolah supaya tidak menumpuk dan becek.

Selama musim hujan daya tahan tubuh ternak juga perlu ditingkatkan agar tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh ternak perlu diberikan tambahan vitamin. Terakhir dan yang paling penting adalah dengan rutin melakukan pengamatan dan pemeriksaan secara rutin pada ternak untuk penanggulangan penyakit sedini mungkin. Untuk mengevaluasi tanda atau isyarat yang diperlihatkan ternak dengan baik maka perlu mengamati perilaku ternak secara teliti. Misalnya nafsu makan turun, ternak lesu dan jika pada kandang koloni akan tampak menyendiri, adanya leleran lendir dari hidung, kembung, diare maupun gejala tidak normal yang lain. Hal ini bertujuan supaya segera dapat diketahui dan dilakukan tindakan penanganan.

***

GN/FF

Komentar (0)

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1727 seconds