Webinar: Teknologi Pengolahan Buah & Sayuran Yang Lebih Bernilai Tambah & Berdaya Saing

Kamis, 6 Oktober 2022 | 08:00 WIB

Banner webinar teknologi pengolahan buah dan sayuran

LINK UMKM - BRI Research institute kembali menghadirkan webinar bertajuk “Teknologi Pengolahan Buah & Sayuran yang Bernilai Tambah & Berdaya Saing”. Menggandeng Mayarakat Pecinta Buah dan Sayuran Nusantara, BRI Research Institute membahas seluk beluk teknik pengolahan buah dan sayuran dengan menghadirkan bapak Kristiawa, owner dari keripik buah dan sayuran Sokresh sebagai narasumber. Webinar diawali dengan sesi foto bersama yang dipimpin oleh host, Grace Nathania. Setelah sesi foto bersama webinar dilanjutkan dengan sambutan oleh bapak jamil Musanif dari komunitas Masyarakat Pecinta Buah dan Sayuran Nusantara. Beliau menyampaikan bahwa teknologi pengolahan buah dan sayuran membantu meningkatkan tidak hanya kualitas tetapi juga nilai dari suatu produk, tetapi nilai tambah dari suatu produk juga sebenarnya bisa ditingkatkan dengan meningkatkan mutu dari produk ataupun kualititas pelayanan.

(arsip BRI Research Institute)  

 Selanjutnya webinar dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi oleh pak Kristiawan. Beliau mengawali sesi pemaparannya dengan menjelaskan sejarah model bisnis Skress yang dikelolanya. Beliau memulai bisnisnya dengan menjadi manajer pabrik produsen produk olahan buah dan sayuran kering, kemudian di tahun 1998 beliau yang kala itu ingin membuka usaha sendiri kemudian mengambil keputusan untuk keluar dari pekerjaannya dan membuka usahany sendiri. Beliau menjadi distributor berbagai produk reject. Dua tahun berselang beliau mengambil langkah besar dengan memulai produksinya sendiri, beliau membuat trobosan dengan memproduksi kripik apel malang yang pertama di Indonesia. Pada tahun 2005 beliau mengembangkan bisnisnya dengan memngajak petani-petani sekitar membangun kemitraan dengan usaha miliknya, dan pada tahun 2018 beliau menjadi distributor dengan model manufacture, claster, dan ecomers.

(arsip BRI Research institute)

Sesi webinar berlanjut dengan pemaparan materi oleh pak Kristiawan dengan topik pembahasan terkait teknologi pengolahan buah dan sayur. Beliau menilai bahwa teknologi pengolahan yang memberi nilai tambah lebih sebenarnya bisa juga berdasarkan diversifikasi pemakaian teknologi dan metodologi yang tepat. Sementara untuk poin berdaya saing dapat ditilik berdasarkan kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan standar dari produk yang dipasarkan. Menurut beliau teknologi pengolahan buah dan sayuran dapat menjadi solusi untuk permasalahan hasil panen yang bersifat mudah rusak, meningkatkan umur simpan produk, membantutu diversifikasi produk, mempertahankan kandungan nutrisi, mendesain produk yang sesuai selera konsumen, dan mencapai hasil produksi yang optimal dengan seefisiensi mungkin. Beliau menjelaskan bahwa teknologi pengolahan buah menjadi kunci dalam pemproduksi olahan buah dan sayur dengan nilai dan kualitas yang tinggi.

(arsip BRI Research Institute)

Sesi pemaparan materi oleh pak Setiawan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan peserta webinar yang hadir pada saat zoom berlangsung. Pak Setiawan pun secara virtual menunjukkan berbagai teknologi pengolahan yang digunakannya dalam memproduksi berbagai produk olahan buah dan sayuran. Beliau benyak memberikan insights terkait teknik penggunann teknologi secara tepat berdasarkan kebutuhan dan inovasi yang ditemukannya selama berpuluh-puluh tahun berkecimpung di dunia pengolahan makanan. Setelh sesi tanya jawab dengan peserta selesai, webinar dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Dias Rizkiaisha, tim Linkumkm yang membahas mengenai platform Linkumkm dan berbagai fitur yang ada di dalamnya. Setelah sesi pemaparan materi mengenai Linkumkm selesai diadakan kuis untuk para peserta webinar dengan hadiah berupa saldo Linkaja untuk dua orang pemenang beruntung. Webinar ditutup dengan pengumuman pemenang kuis webinar dan foto terunik yang berhak memenangkan hadiah berupa saldo Linkaja.

***

GH/EBE

Komentar (0)

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.177 seconds