Waspada Pencurian Data Pribadi

Sabtu, 10 September 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi Pencurian Data Pribadi (Freepik/Pikisuperstar)

LINK UMKM -  Di zaman serba online semuanya mudah dan cepat. Jika akan membeli barang yang ada di luar negeri cukup belanja via online. Praktis tinggal buka aplikasi belanja e-commerce, daftar lalu isi data diri lengkap seperti nama, alamat email, nomor ponsel, dan selesai. Dalam hitungan menit, sudah bisa langsung belanja barang yang diinginkan.

Untuk masalah pembayaran, tidak usah pusing karena terdapat banyak opsi pilihan, mulai dari menggunakan kartu kredit, kartu debit, transfer bank via internet/mobile banking, hingga melalui dompet digital perusahaan pembayaran yang bekerja sama dengan e-commerce tersebut.

Hanya saja dibalik semua kemudahan bertransaksi dan belanja online saat ini ada juga hal yang perlu diwaspadai yaitu pencurian data pribadi. Mendengar hal ini saja bikin ngeri, tetapi tidak pelu khawatir sebab ada cara praktis yang bisa dilakukan agar tidak menjadi korban para penjahat siber (hacker).

Sebisa mungkin harus bisa menjaga kerahasian data-data pribadi dengan baik Ketika beraktivitas online. Bisa dibilang hal ini tidak mudah dilakukan bagi pengguna internet aktif dimana ada banyak aktivitas yang dilakukan seperti mencari informasi, akses media sosial, menonton streaming video dengan banyak link tautan iklan, hingga mengunduh gambar/video menggunakan sumber illegal.

Pembobolan rekening bank melalui rekayasa sosial (social engineering) mulai marak terjadi. Rekayasa sosial ini dilakukan yakni dengan memanfaatkan pergantian SIM Card baru atau data nasabah, dan menjadi modus kejahatan baru.

Guna mencegah segala ancaman bahaya pencurian data pribadi, penting menerapkan etika cara mencegah pencurian data pribadi. terutama menghindari tautan bodong atau phising hingga rajin menggantu kata sandi tiga bulan sekali.

Dilansir dari Kumparan, begini cara mencegah pencurian data pribadi:

  1. Memastikan Data Terenkripsi

Cara mencegah pencurian data pribadi adalah memastikan data terenkripsi. Pada setiap situs, memiliki system keamanan enkripsi untuk memastikan data terkode denga naman saat dikirimkan lewat situs website.

  1. Berhati-hati Menggunakan Jaringan Wi-Fi

Terutama ketika menggunakannya di tempat umum dan tak sengaja menemukan Wi-Fi yang bisa diakses secara gratis. Para pencuri data akan menggunakan access point palsu, jika pemilik asli login maka data pribadinya akan tercuri. Maka dari itu, hindarilah access point yang berpotensi meminta username, password, dan informasi pribadi lainnya.

  1. Waspadai Tautan Phising

Jangan asal memberikan data pribadi di situs yang tidak terpercay dan periksa kembali alamat (domain) situs.

  1. Buat Kata Sandi atau Password yang Sulit Ditebak

Pastikan sudah menghindari penggunaan kata sandi menggunakan tanggal lahir ataupun nama. Jika perlu, cara mencegah data pribadi adalah mengganti kata sandi setiap tiga bulan sekali.

  1. Gunakan Mode Incognito untuk Berselancar

Di dalam mode incognito, berguna sebagai cara mencegah pencurian data pribadi karena perekaman data ketika browsing atau berselancar telah dimatikan. Browser tidak akan merekam alamat situs dan laman yang telah dikunjungi.

***

GN/FF

Komentar (0)

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1377 seconds