Peluang Pertanian Modern bagi Generasi Milenial

Sabtu, 19 Maret 2022 | 07:21 WIB

ilustrasi pertanian (pixabay)

LINKUMKM -  Jumlah penduduk Indonesia yang berada pada urutan ke-4 dunia menjadikan Indonesia negara yang membutuhkan banyak produk bagi penduduknya. Indonesia menjadi target pasar berbagai produk khususnya produk komoditas pertanian baik hortikultura maupun produk olahan dari mancanegara. Hal ini dikarenakan adanya peluang dan potensi pemasaran akibat terbatasnya ketersediaan jumlah produk pertanian yang dihasilkan.

Pertanian Indonesia saat ini masih didominasi oleh penggunaan teknologi yang bersifat konvensional. Lambatnya perkembangan inovasi dan adopsi/penyerapan teknologi pertanian menjadi salah satu penyebab rendahnya tingkat produktivitas produk hasil pertanian. Akibatnya daya saing produk hasil pertanian Indonesia menjadi rendah dibandingkan negara lain yang lebih maju.

Pada era revolusi industri 4.0 (industrial revolution 4.0) saat ini, berbagai negara maju telah melakukan dan menciptakan loncatan inovasi (disruptive innovation) untuk dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing produk hasil pertaniannya. Dengan mengadopsi pertanian 4.0 (agriculture 4.0) atau dikenal juga sebagai pertanian pintar (smart farming), diharapkan proses bertani menjadi lebih mudah, praktis, efisien dan ekonomis. Sehingga menjadi lebih menguntungkan dan menarik bagi generasi muda khususnya generasi milenial untuk dapat berkontribusi, berkarya dan menjalankan usaha dibidang pertanian.

Pertanian pintar adalah melakukan aktivitas pertanian yang bertumpu pada inovasi teknologi dengan menggunakan peralatan dan mesin pertanian serta dukungan teknologi digital. Hal ini dilakukan untuk menambah produktivitas, nilai tambah, daya saing dan keuntungan produk hasil pertanian. Pada pertanian pintar, penggunaan sensor sebagai alat ukur, komputer dan software sebagai alat bantu analisa, serta koneksi internet bahkan penggunaan drone yang dioperasikan baik secara manual maupun otomatis.

Pada tahun 2020, generasi milenial berada pada rentang usia 20 hingga 40 tahun. Usia ini merupakan usia produktif yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Menurut Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) 2017, jumlah generasi milenial mencapai 88 juta jiwa atau 33,75 persen dari total penduduk Indonesia. Jumlah tersebut lebih besar dari generasi sebelumnya seperti generasi X sebesar 25,74 persen maupun generasi baby boom dan veteran sebesar 11,27 persen, sementara generasi Z (generasi baru pasca milenial) baru mencapai sekitar 29,23 persen.

Penerapan pertanian dengan cara modern melalui pertanian pintar sangat cocok bagi generasi milenial yang memiliki karakteristik kreatif, informatif, memiliki cara pandang yang terbuka, dan terbiasa dengan penggunaan teknologi digital. Keterlibatan generasi milenial merupakan salah satu kunci sukses Indonesia untuk dapat meningkatkan ketahanan pangan dengan meningkatkan nilai tambah dan daya saing dari produk hasil pertanian. Sehingga diperlukan upaya percepatan inovasi dan transformasi teknologi yang dapat memudahkan bagi generasi milenial untuk dapat memenangkan persaingan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di pasar regional maupun global.

Penulis: Burhan Primanintyo

Imam Supriadi

25 Maret 2022 | 17:48:47 WIB 2 tahun lalu

mantap..bisa atm nih

TONNY ADHI SAPTONO

19 Maret 2022 | 08:12:54 WIB 2 tahun lalu

Kereenz

Adhiyatma sibarani

5 Juni 2019 | 12:36:44 WIB 5 tahun lalu

Mantaaap

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x