FOMO Tren yang Mengancam Kesehatan Mental

Selasa, 26 Desember 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi FOMO Tren yang Mengancam Kesehatan Mental (Kompas.com)

LINK UMKM -  Menurut laporan dari Verywell Mind yang dikutip oleh Kompas.com, FOMO atau Fear of Missing Out merujuk pada kekhawatiran seseorang yang merasa tertinggal dari orang lain yang tampaknya memiliki kehidupan yang lebih baik atau lebih bahagia. Kekhawatiran semacam ini umumnya muncul di kalangan pengguna media sosial. Sebab, dengan mudah mereka dapat melihat dan mengikuti aktivitas atau kehidupan orang lain yang sering membagikannya di platform tersebut.

Situasi ini sering kali mendorong individu untuk turut serta dalam tren tersebut, bahkan situasi ini juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti menimbulkan kecemasan hingga depresi

Penyebab FOMO

Media sosial seringkali memicu rasa FOMO, terutama bagi yang sering aktif di platform tersebut. Ketidakpercayaan diri kerap muncul saat melihat update kegiatan orang lain yang berbeda dengan dirinya.

Menurut Psychological Research and Intervention, FOMO seringkali dipicu oleh rasa kepercayaan diri yang lebih rendah daripada orang lain, terutama pada kelompok usia 18-25 tahun yang merasa perlu membangun relasi sosial yang kuat.

Sementara itu, World Journal of Clinical Cases tahun 2021 mengaitkan kecenderungan ini dengan upaya menghindari penolakan secara sosial. Akibatnya, banyak yang cenderung terus menerus memeriksa media sosial, bahkan mengorbankan istirahat dan aspek lain dalam hidupnya.

Dampak FOMO

FOMO dapat menimbulkan dampak yang merugikan. Studi dari Carlton dan McGill University menunjukkan bahwa FOMO lekat dengan emosi negatif dan stres. Penelitian tersebut juga menyarankan bahwa individu yang memiliki FOMO cenderung kurang tidur dan mudah merasa kelelahan.

Lain halnya dengan temuan dari Psychology Research and Intervention, yang menunjukkan bahwa individu yang merasa FOMO memiliki kecenderungan merasa kurang puas dengan kehidupannya. Ini sering kali disebabkan oleh konsumsi media sosial yang menyebabkan tingkat kepuasan hidup seseorang semakin rendah.

Cara Mengatasi FOMO

Untuk mengatasi FOMO dan meningkatkan kualitas hidup, ada beberapa cara yang dapat dilakukan.

Salah satunya adalah dengan membuat jurnal, bukan hanya mengandalkan media sosial, untuk merenung dan bersyukur atas pencapaian pribadi tanpa perlu validasi orang lain. Mengalihkan fokus dari yang belum dicapai ke pencapaian yang telah ada juga membantu meredam FOMO. Selain itu, memperkuat hubungan sosial di kehidupan nyata dapat mengurangi rasa FOMO.

FOMO mungkin dirasakan oleh banyak orang, namun kontrol atas perasaan ini berada di tangan individu masing-masing.

***

LMP/NAH

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x