Mengapa Kafein Menyebabkan Kecanduan

Jumat, 7 Juli 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Meminum Kopi (Kompas.com)

LINK UMKM - Kopi merupakan salah satu minuman yang menyehatkan karena mengandung zat antioksidan yang tinggi. Kalau ingin memaksimalkan manfaatnya, kopi harus diminum tanpa gula atau bahan tambahan lainnya. Kopi memang merupakan minuman menyehatkan karena kandungan antioksidan dan kafeinnya.

Kafein adalah zat stimulan yang terdapat dalam kopi, teh, minuman energi, dan beberapa minuman ringan lainnya. Banyak orang mengonsumsi kafein untuk mendapatkan efek perangsang yang dapat membuat mereka tetap terjaga dan meningkatkan konsentrasi. Namun, apa yang sebenarnya terjadi dalam tubuh kita yang membuat kafein bisa menyebabkan kecanduan?

Dilansir dari Kompas.com, kafein bekerja dengan cara merangsang sistem saraf pusat kita. Ketika kita mengonsumsi kafein, zat tersebut masuk ke dalam aliran darah dan mencapai otak, di mana ia akan berinteraksi dengan reseptor adenosin. Reseptor adenosin biasanya berperan dalam mengendalikan rasa kantuk dengan cara menghambat aktivitas saraf. Namun, kafein akan mengikat reseptor adenosin dan mencegahnya berfungsi dengan baik, sehingga menghasilkan efek perangsang.

Ketika kita terus-menerus mengonsumsi kafein, tubuh kita akan mengalami adaptasi dan mengembangkan toleransi terhadap zat tersebut. Dalam arti lain, agar mendapatkan efek yang sama seperti sebelumnya, kita perlu mengonsumsi dosis yang lebih tinggi. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kecanduan.

Tidak hanya itu, kafein juga dapat mempengaruhi produksi dopamine dalam otak. Dopamine adalah senyawa kimia yang terkait dengan perasaan senang dan reward. Saat kita mengonsumsi kafein, produksi dopamine meningkat, memberikan sensasi kenikmatan dan kepuasan. Oleh karena itu, mengonsumsi kafein dapat menjadi kebiasaan yang membuat kita merasa bergairah dan senang.

Namun, kecanduan terhadap kafein dapat menyebabkan masalah. Ketika kita mencoba menghentikan atau mengurangi konsumsi kafein, kita dapat mengalami gejala penarikan seperti sakit kepala, kelelahan, kegelisahan, dan bahkan depresi. Ini menunjukkan bahwa tubuh kita telah tergantung pada kafein dan mengalami gangguan ketika pasokannya berkurang.

Karena itu, penting bagi kita untuk mengonsumsi kafein dengan bijak. Jika kita merasa tergantung pada kafein atau mengalami gejala penarikan saat mencoba menghentikannya, lebih baik berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan untuk mendapatkan saran yang tepat.

Ingatlah bahwa setiap individu bereaksi berbeda terhadap kafein, sehingga penting untuk memahami batas konsumsi yang tepat untuk tubuh kita sendiri. Semoga penjelasan ini bermanfaat bagi Sobat LinkUMKM semua! Tetap jaga kesehatan dan selalu bijak dalam mengonsumsi kafe

***

GN/LMP

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x