Kemenkes Mengimbau Warga Segera Melakukan Vaksin Booster Kedua Akibat Varian Arcturus Masuk Ke DKI

Sabtu, 15 April 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Gambar Vaksin Booster. (Kompas.com)

LINK UMKM -  Masyarakat diimbau untuk segera mendapatkan suntikan booster kedua oleh Dr. Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan RI. Akibatnya, Indonesia kini terpapar virus Covid-19 varietas Arcturus.

“Kalau sakit segera tes dan isolasi atau protokol kesehatan masih jadi kunci melawan varian baru,” katanya, Sabtu (15/4/2023).

Selain itu, ia menekankan pentingnya suntikan penguat mengingat kemungkinan berkurangnya kekebalan terhadap COVID-19 setelah enam bulan.

3,1 juta orang, atau 1,72 persen populasi, telah menerima vaksin booster kedua atau suntikan keempat per 15 April 2023, menurut laman Vaksinasi Nasional Covid-19 Kementerian Kesehatan. Sementara itu, 37,84% dari target imunisasi telah tercapai dengan penerima booster pertama.

Kelompoknya melakukan analisis epidemiologis untuk melihat apakah varian Arcturus terkait dengan peningkatan kasus saat ini setelah dimasukkan ke DKI. Selain itu, menurut Dr. Nadia, Kementerian Kesehatan sedang meningkatkan pemeriksaan pengawasan genom untuk mengidentifikasi alasan di balik peningkatan tajam kasus selama beberapa minggu sebelumnya.

Dia mengatakan bahwa situasi pandemi COVID-19 di Indonesia terkendali, tetapi ada peningkatan kasus yang biasanya berkisar antara 200 hingga 300. Namun, 900 kasus telah dilaporkan dalam dua minggu terakhir.

“Akan tetapi, kalau lihat pola, walaupun terjadi peningkatan kasus signifikan, angka kematian dan orang yang dirawat di RS masih kurang lebih sama, masih di bawah angka 15 kasus (kematian), keterisian rumah sakit di bawah 5 persen,” ujarnya.

Nadia melanjutkan, ada spekulasi bahwa subvarian Arcturus dapat melemahkan efek perlindungan dari antibodi yang diproduksi secara alami akibat infeksi atau imunisasi.

“Akan tetapi, kalau melihat dua kasus baru di Jakarta, tidak memiliki gejala dan yang satu gejala batuk, pilek, dan infeksi paru sehingga harus menjalani perawatan,” ungkapnya.

***

GN/WW

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x