5 Risiko Mengonsumsi Mi Instan Terlalu Sering
Jumat, 6 Januari 2023 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Mi instan merupakan makanan yang disukai berbagai kalangan. Selain praktis, rasanya juga membuat kita ketagihan dan harganya pun sangat terjangkau.
Namun, mi instan akan bahaya untuk kesehatan apabila dikonsumsi terlalu banyak dan sering.
Dilansir dari Healthline, berikut risiko mengonsumsi mi instan terlalu sering, antara lain:
- Malnutrisi
Hasil penelitian di Korea menemukan, bahwa orang-orang yang keseringan makan mi instan memiliki asupan nutrisi lebih rendah dibandingkan yang tidak mengonsumsi makanan ini. Selain meningkatkan risiko malnutrisi, bahaya makan mi instan terlalu sering juga dapat mempengaruhi perilaku makan Anda jadi gemar mengonsumsi makanan kurang sehat.
- Gangguan fungsi ginjal
Perasa tambahan pada mi instan memiliki kadar natrium cukup tinggi dan kandungan garam itu bisa berdampak buruk pada fungsi ginjal. Apabila jumlah natrium tersebut terus bertambah, yang terjadi adalah penumpukan natrium dalam tubuh dan meningkatkan stroke hingga kanker perut.
- Gangguan pencernaan
Perlu diketahui bahwa mi instan merupakan makanan yang sulit dicerna sehingga membuat sistem pencernaan harus bekerja ekstra untuk menghancurkannya. Oleh karenanya, jika mi instan dikonsumsi rutin dalam seminggu, efeknya bisa menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare, konstipasi, atau kembung.
- Sakit jantung
Dalam setiap kemasan mi instan rata-rata mengandung MSG (monosodium glutamat), natrium, dan kalori tinggi. Kandungan MSG dan natrium tersebut memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi hingga masalah gagal jantung.
- Sindrom metabolic
Ketika tubuh Anda dibiasakan menerima makanan instan, biasanya mereka jadi lebih sedikit mengonsumsi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, daging, dan ikan. Akibat dari kebiasaan tersebut, muncul risiko sindrom metabolik dengan gejala penumpukan lemak perut, hipertensi, gula darah tinggi, hingga kadar lipid darah yang tidak normal.
***
(WH/GH)