Beberapa Bisnis Yang Membuat Orang Indonesia Jadi Miliuner
Minggu, 5 Desember 2021 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Nama-nama miliuner dunia kembali beredar melalui Forbes. Orang-orang dengan tingkat kekayaan yang menakjubkan kali ini diisi oleh sederet anak muda dengan prestasi gemilang.
Dari data Forbes diluncurkan, terdapat 10 orang Indonesia yang masuk jajaran 1.000 orang terkaya di dunia 2020.
Nama-nama mereka tidak asing lagi ditelinga mengingat kisah sukses mereka menjalankan bisnisnya sudah menjadi inspirasi bagi banyak orang di dalam negeri. Kekayaan yang mereka peroleh tidak datang begitu saja, ada kerja keras dan keseriusan membangun kerajaan bisnisnya.
Wealth X, sebuah perusahaan pendata orang kaya dunia pernah memaparkan bisnis-bisnis yang bisa mewujudkan mimpi seseorang menjadi miliuner dunia.
Jika disandingkan dengan daftar orang Indonesia yang masuk jajaran orang terkaya dunia versi Forbes, maka diperoleh beberapa sektor yang diyakini cukup sukses menjadikan orang Indonesia menjadi miliuner dunia. Berikut laporannya.
Industri rokok
Orang terkaya di Indonesia, Budi dan Michael Hartono sukses mengibarkan bendera Djarum sebagai salah satu industri rokok besar di dalam negeri. Dengan pasar yang besar, rokok menjadi salah satu potensi bisnis yang cukup cemerlang. Tidak heran jika saat ini semakin banyak bermunculan rokok-rokok baru.
Dengan bendera Djarum, duo Hartono masuk dalam jajaran orang-orang kaya dunia. Kekayaan mereka masing-masing USD 7,6 miliar (Budi Hartono) dan USD 7,3 miliar (Michael Hartono).
Jasa dan Ritel
Kelas menengah yang tumbuh luar biasa menjadi kesempatan untuk orang-orang yang mempunyai modal untuk membuat perusahaan. Di Indonesia yang mempunyai kelas menengah yang sangat banyak, bisa menjadi lahan para orang kaya untuk menumpuk pundi-pundi uangnya.
Bisnis ritel memang tidak mudah. Tapi pasar memang selalu membutuhkan produk-produk jasa dan ritel. Chairul Tanjung membuktikan bahwa bisnis ini mampu membawa orang Indonesia masuk jajaran miliuner dunia.
Pada daftar peringkat 2014, Chairul Tanjung yang memiliki CT Corp berada di peringkat 375 dunia dengan nilai kekayaan USD 4 miliar atau sekitar Rp 46 triliun.
Peringkat CT, sapaan akrabnya, naik dari 395 dunia pada 2013 dengan nilai kekayaan USD 3,4 miliar. Ditarik mundur setahun sebelumnya, grafik naik makin terasa mengingat pada 2012, CT masih ada di peringkat 634 dunia dengan kekayaan USD 2 miliar.
"Perusahaannya CT Corp juga memiliki Bank Mega, Carrefour Indonesia dan waralaba seperti Mango dan Versace," tulis Forbes.
Kini, Chairul Tanjung adalah orang ketiga terkaya di Indonesia setelah keluarga Djarum.
Infrastruktur dan alat berat
Sektor bisnis ini termasuk salah satu sektor yang mampu menciptakan orang kaya. Industri ini akan menjadi besar, terutama untuk Indonesia. Karena negara ini butuh infrastruktur yang tidak sedikit.
Contoh sederhana saja, jika Anda sadar, di semua negara butuh batako untuk membuat trotoar misalnya. Seseorang pasti menguasai bisnis itu. Tidak hanya itu, di negara yang tengah gencar membangun seperti Indonesia, pasti membutuhkan alat berat.
Achmad Hamami membuktikan bahwa bisnis sektor ini mampu menjadikan orang Indonesia sebagai miliuner dunia. Pria ini mulai aktif berbisnis pada dekade 1970-an. Dengan mengibarkan bendera Trakindo Utama, Achmad Hamami mendapat kepercayaan menjadi agen produk Caterpillar di Indonesia. Trakindo menjadi pemain utama bisnis sektor alat berat, konstruksi, dan infrastruktur di dalam negeri.
Produk Caterpillar yang didistribusikan Trakindo antara lain alat berat, diesel, dan mesin produksi gas. Perusahaan yang berbasis di Jakarta ini fokus menjual onderdil resmi, katalog produk, dan jasa perbaikan alat berat. Jasa perbaikan untuk memberikan jaminan pada konsumen bahwa produk yang dijual Trakindo tidak akan rusak.
Di usianya yang kini menginjak 83 tahun, Achmad Hamami masih sukses bertahan di jajaran miliuner dunia. Dari data yang baru dilansir Forbes, Achmad masuk lingkaran 1.000 orang terkaya sejagat. Menurut versi Forbes, harta kekayaan Achmad saat ini menyentuh USD 1,6 miliar.
Sumber Daya Alam
Sektor bisnis diakui sebagai salah satu bisnis yang terbukti mengantarkan orang Indonesia jadi miliuner dunia. Lahan bisnis ini disebut-sebut sebagai gelombang pertama untuk mengumpulkan kekayaan
Namun tidak berarti gelombang ini adalah generasi pertama. Tapi memang ini adalah sektor yang menghasilkan orang untuk bisa menjadi sangat kaya. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan sumber daya perkebunan. Dalam hal ini kelapa sawit.
Salah satu produk unggulan Indonesia yang sudah dikenal luas di dunia internasional adalah minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Indonesia bersanding bersama Malaysia menjadi penguasa bisnis sawit dunia. Setiap tahunnya, pebisnis sawit dari dua negara ini saling berlomba-lomba meningkatkan produksinya dan memasarkannya di pasar internasional.
Meskipun saat ini harga komoditas sawit tengah anjlok, bisnis sektor ini tetap diakui sebagai salah satu bisnis yang melahirkan miliuner dunia. Setidaknya, trio raja sawit dari Indonesia ini membuktikan bahwa dengan tekun mengembangkan bisnis perkebunan sawit, ketiganya mampu masuk barisan miliuner dunia
Nama pertama adalah Bachtiar Karim. Dalam daftar 1.000 orang terkaya dunia 2014 yang dilansir Forbes, Bachtiar Karim ada di peringkat 869. Harta kekayaannya, menurut Forbes, mencapai USD 2 miliar. Bachtiar adalah bos dari PT Musim Mas yang bergerak di lini bisnis utama minyak sawit atau CPO. Perusahaan yang dikelolanya memiliki kapal tanker dan terminal sendiri. Pabrik pengolahan sawit milik Musim Mas disebut-sebut sebagai yang terbesar di dunia.
Tidak hanya Bachtiar yang mencatatkan diri sebagai raja sawit Indonesia di jajaran miliuner dunia. Ada nama lain yang juga dikenal sebagai raja sawit Indonesia yaitu Lim Hariyanto Wijaya Sarwono. Dari laporan Forbes, harta kekayaan Lim saat ini menembus USD 2 miliar. Dengan harta sebanyak itu, pria berusia 86 tahun ini ada di urutan 1.565 orang terkaya dunia.
Satu lagi raja sawit Indonesia yang masuk lingkaran orang tajir di dunia adalah Sukanto Tanoto. Dari data yang dilansir Forbes, harta kekayaan Sukanto Tanoto menembus USD 2,1 miliar. Saat ini, raja sawit berusia 64 tahun ini mengendalikan bisnisnya dari Singapura. Dia sukses mengibarkan bendera PT. Raja Garuda Mas yang lini bisnis utamanya kelapa sawit.
RZ/MG