Bermodal Minim, Penjual Dorokdok Kini Beromzet Puluhan Juta
Selasa, 10 Agustus 2021 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Warga Banjaran, Kabupaten Bandung Dewan tak akan menyangka 10 kilogram bahan baku kerupuk kulit atau doroktok yang dia beli seharga Rp1.000 per kilogram pada 1995 akan mengubah hidupnya.
Kini, bisnisnya meraih omzet puluhan juta per bulan pada saat ini.
Dengan ketekunan, usahanya bisa terus berkembang hingga seperti sekaran ini.
Dewan merupakan perajin kerupuk dorokdok di Kampung Cihamerang, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.
Keluarga Dewan sejak puluhan tahun lalu memang sudah bergerak dalam memproduksi kerupuk, namun masih dalam skala kecil.
Bahan baku kulit sebanyak 10 kilogram yang dibeli dari Garut tersebut kemudian diolah menjadi kerupuk dorokdok. Modal terus ditambah hingga produksi pun bertambah.
Krisis moneter pada 1998 menjadi berkah tersendiri bagi Dewan. Pada waktu itu, karena harga kulit yang naik, membuat para tetangganya menghentikan produksi kerupuk dorokdok, karena tidak mau berspekulasi.
Tapi, Dewan tidak. Karena bertahan Dewan justru kebanjiran pesanan. Bahkan dalam sehari bisa mengolah 2 kuintal bahan baku.
Dari keuntungan waktu krisis moneter tersebut, membuat Dewan memiliki modal yang cukup untuk mengembangkan usahanya.
Walaupun tidak kebanjiran pesanan seperti dulu, kini setiap bulan Dewan masih bisa mendapat omzet dari bisnis kerupuk dorokdok sampai puluhan juta rupiah.
Setiap pekan dia bisa menjual 2-3 kuintal. Setiap kuintalnya bisa menghasilkan Rp8 juta-Rp9 juta.