Mengolah Cabai Jadi Solusi Cerdas Menghadapi Kenaikan Harga

Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:00 WIB

Ketua Gapoktan Rahayu Makmur Hendi Nurseto menyimpan kulit cabai kering di gudang.

LINK UMKM - Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menyarankan produk cabai olahan sebagai alternatif untuk mengatasi lonjakan harga cabai yang sering terjadi, seperti yang dialami saat ini. Menurut Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan Kabupaten Temanggung, Pontjo Marbagyo, fenomena harga cabai yang fluktuatif sebagian besar disebabkan oleh sifat cabai yang mudah busuk. Hal ini menyebabkan cabai menjadi barang yang mudah rusak dan harganya bisa naik-turun drastis.

Pontjo menjelaskan bahwa cabai olahan dapat menjadi solusi jangka panjang yang lebih stabil. Salah satu contoh yang diberikan adalah pengolahan cabai oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung. Produk olahan cabai ini diharapkan dapat menjadi pilihan alternatif yang menarik bagi masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada cabai segar yang harganya mudah berubah.

Ia juga menekankan bahwa dengan lebih banyaknya UMKM yang mengolah cabai, hal ini dapat membantu menstabilkan harga cabai di pasar. Proses pengolahan dapat memperpanjang umur simpan cabai, sehingga meminimalkan risiko kerugian akibat kerusakan, yang sering menjadi faktor utama penyebab fluktuasi harga.

Salah satu contoh cabai olahan yang sudah dikembangkan adalah abon cabai yang dihasilkan dari pengeringan kulit cabai setelah bijinya diambil untuk dijadikan benih. Hendi Nurseto, Ketua Gapoktan Rahayu Makmur di Desa Bandasari, Kecamatan Bansari, mengungkapkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan kelompok tani untuk menanam cabai, lalu mengolahnya menjadi produk bernilai tambah. Hendi menambahkan bahwa harga cabai dalam perjanjian kontrak dengan petani berkisar antara Rp22.000 hingga Rp25.000 per kilogram. Di saat harga pasar tinggi, petani tetap bisa mendapatkan keuntungan karena mereka masih bisa menjual 40 persen hasil panen mereka dengan harga pasar yang lebih tinggi.

Dengan pendekatan ini, petani yang terlibat dalam kemitraan bisa mendapatkan keuntungan yang stabil, meskipun harga pasar cabai sedang turun. Hal ini juga memberikan insentif bagi petani untuk terus meningkatkan kualitas produksi mereka, dengan sistem sortir yang ketat untuk memastikan hanya cabai terbaik yang digunakan.

Selain itu, pengolahan cabai menjadi produk olahan dapat membantu meningkatkan nilai jual cabai, baik di pasar lokal maupun ekspor. Pendekatan ini menawarkan solusi yang saling menguntungkan baik bagi petani maupun konsumen, dan diharapkan dapat membantu menstabilkan harga cabai di masa depan.

***

NS/ALP

Komentar (0)

Copyright @ 2025 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.132 seconds