Kementerian UMKM Rencanakan Replikasi Model Pembinaan YDBA untuk Kembangkan UMKM di Indonesia

Kamis, 16 Januari 2025 | 08:00 WIB

Astra melalui Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) meresmikan program pembinaan kepada 20 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bengkel mobil di kawasan Solo Raya, Jawa Tengah.

LINK UMKM -  Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) berencana untuk mengembangkan dan mengadopsi metode pembinaan UMKM yang telah berhasil diterapkan oleh YDBA. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi UMKM dalam rantai pasok industri, terutama untuk sektor otomotif. Sekretaris Kementerian UMKM, Arif Rahman Hakim, mengungkapkan bahwa YDBA telah menunjukkan keberhasilan dalam membina UMKM, terutama dalam industri otomotif, di mana banyak usaha kecil kini menjadi bagian dari rantai pasok Astra.

Arif menilai bahwa apa yang telah dilakukan oleh YDBA dapat dijadikan contoh bagi sektor industri lainnya. Salah satu tujuan pemerintah adalah meningkatkan rasio partisipasi UMKM dalam rantai pasok industri, yang saat ini baru mencapai angka 4,1 persen. Ia juga mengingatkan bahwa BUMN besar harus mulai memperhatikan pengembangan rantai pasok dari dalam negeri, bukan hanya bergantung pada impor.

Rencana Kementerian UMKM melibatkan penerapan metode pembinaan YDBA melalui program inkubasi yang akan dilaksanakan di lima provinsi Indonesia, antara lain Sumatra Selatan, Riau, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, dan Bali. Masing-masing provinsi akan disesuaikan dengan sektor unggulan daerah tersebut, seperti sektor perikanan di Kepulauan Riau atau sektor pariwisata di Bali. Program ini diharapkan menjadi proyek percontohan yang dapat dijalankan dalam lima tahun ke depan.

Arif berharap bahwa dengan metode yang tepat, dalam lima tahun mendatang, akan tercipta UMKM yang mandiri dan terhubung dengan rantai pasok. Menurutnya, untuk memasukkan UMKM ke dalam rantai pasok, mereka harus memiliki keterampilan yang memadai, dan salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan mencontoh model pembinaan yang dilakukan oleh YDBA, terutama dalam hal pemahaman perkembangan teknologi industri.

Sementara itu, Ketua Pengurus YDBA, Rahmat Samulo, mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar sektor UMKM saat ini adalah kurangnya rantai pasok yang kuat antara usaha kecil dan industri besar. YDBA fokus untuk menghubungkan UMKM dengan ekosistem rantai pasok dengan meningkatkan kualitas, biaya, dan pengiriman (QCD) mereka, sehingga dapat memenuhi standar industri besar. Samulo juga menekankan pentingnya komitmen dalam membina UMKM, bukan hanya mengenalkan mereka pada industri besar, tetapi juga memberikan pendampingan yang berkelanjutan.

Samulo juga menjelaskan bahwa banyak usaha kecil, seperti bengkel yang sebelumnya hanya memiliki sedikit tenaga kerja, kini telah berkembang menjadi industri besar dengan puluhan hingga ratusan pekerja. Hal ini merupakan hasil nyata dari pertemuan antara UMKM dan industri besar melalui metode pembinaan yang dilakukan oleh YDBA.

***

NS/ALP

Komentar (0)

Copyright @ 2025 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1479 seconds