Warga Purworejo Berhasil Ekspor Mainan Anjing ke Belgia dengan Mengolah Limbah
Rabu, 4 Desember 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Seorang pengusaha dari Desa Sejahtera Astra (DSA) di Purworejo, Jawa Tengah, berhasil melakukan ekspor produk mainan anjing ke Belgia. Produk yang diekspor tersebut, yaitu dog chew, memiliki nilai ekspor yang sangat fantastis, mencapai Rp 1,25 miliar. Ekspor tersebut difasilitasi oleh Dewi Ekha Harlasyanti, seorang fasilitator yang telah memimpin perkembangan desa tersebut sejak 2021.
Dalam beberapa tahun terakhir, DSA Purworejo telah menunjukkan prestasi yang luar biasa dalam pengembangan produk lokal yang mampu menembus pasar internasional. Sebelum mengembangkan produk dog chew, Dewi telah sukses mengembangkan dan mengekspor produk bulu mata palsu yang terbuat dari rambut manusia ke lebih dari 23 negara di Eropa dan Amerika. Namun, sejak memasuki tahun ketiga, DSA Purworejo memperluas usaha dengan mengembangkan produk tali sabut kelapa dan mainan anjing yang terbuat dari limbah kayu kopi peremajaan, batang kayu manis, dan tali sabut kelapa.
Dewi Ekha Harlasyanti mengungkapkan bahwa pelepasan ekspor dog chew kali ini merupakan yang perdana dalam skala besar. Produk tersebut dikirim dalam satu kontainer 40' high cube dengan nilai sekitar Rp 1.250.000.000. Sebelumnya, produk tersebut sempat diekspor ke Amerika Serikat, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Dewi menargetkan ekspor produk ini akan terus meningkat dan menyebutkan bahwa pihaknya telah menandatangani kontrak untuk pengiriman 19 kontainer per bulan, yang setara dengan sekitar Rp 32 miliar setiap bulannya.
Dog chew yang diekspor oleh Dewi dan timnya terbuat dari bahan-bahan limbah, seperti kayu kopi dari Temanggung dan Magelang, batang kayu manis dari Jambi, serta sabut kelapa dari Purworejo. Dewi menjelaskan bahwa semua bahan yang digunakan merupakan limbah yang diolah menjadi produk bernilai jual tinggi. Produk-produk tersebut tidak hanya memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan limbah menjadi barang yang berguna.
Selain itu, keberhasilan ini juga memberikan dampak sosial yang besar, karena usaha ini telah memberdayakan lebih dari 150 warga setempat. Dewi mencatat bahwa sekitar 130 orang di antaranya adalah ibu rumah tangga yang bekerja dalam pembuatan produk dog chew. Keberhasilan ini, menurut Dewi, diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Purworejo.
Sejak 2021 hingga 2024, produk dari DSA Purworejo telah berhasil menembus pasar global, dengan ekspor ke berbagai negara, seperti Meksiko, Kolombia, Amerika Serikat, Serbia, Nigeria, India, dan Brasil. Usaha ini membuktikan bahwa UMKM Indonesia, terutama yang berbasis di desa-desa, memiliki potensi besar untuk berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian serta lingkungan, dengan memanfaatkan bahan-bahan yang sebelumnya dianggap limbah.
***
SKA/NS