Perjalanan Arsani Menciptakan Inovasi Kopi HOFI dengan Gula Aren dan Kopi Jamu
Minggu, 24 November 2024 | 13:00 WIB
LINK UMKM - Pada ajang Trade Expo Indonesia (TEI) 2024, pengunjung yang melintas di booth Astra disuguhkan aroma kopi yang khas. Di balik aroma tersebut, terdapat seorang pengusaha bernama Arsani yang tengah menyeduh kopi. Walaupun tampaknya kopi tersebut serupa dengan yang biasa ditemui, ada yang unik: kopi tersebut mengandung campuran bahan herbal yang membuatnya berbeda dari kopi pada umumnya.
Arsani, yang merupakan pemilik dari HOFI, telah menjadi pelopor dalam inovasi kopi dan gula aren di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Lewat merek dagangnya, HOFI, ia berhasil menggabungkan kopi dengan bahan-bahan herbal seperti jahe, kayu manis, temulawak, hingga akar pasak bumi.
Arsani mulai memperkenalkan HOFI pada tahun 2014 dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari gula aren, komoditas utama yang dihasilkan di Tabalong. Dia melihat potensi besar dalam produk gula aren lokal dan bertekad untuk mengembangkan produk kopi dengan bahan baku lokal yang dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Kopi yang digunakan adalah kopi robusta, yang juga berasal dari daerah tersebut.
Sejak saat itu, HOFI terus berkembang dan kini telah memproduksi berbagai varian kopi, termasuk kopi gula aren yang unik. Selain itu, inovasi lainnya adalah dengan menciptakan kopi yang menggunakan bahan herbal, menjadikannya produk yang tidak hanya menawarkan rasa, tetapi juga manfaat kesehatan.
Selain berinovasi, Arsani juga berfokus pada pemberdayaan petani lokal. Sebelum HOFI ada, petani nira dan kopi di Kabupaten Tabalong kesulitan untuk memasarkan produk mereka. Kini, berkat produksi kopi HOFI, petani lokal mendapatkan tempat untuk menyuplai bahan baku kopi dan gula aren. Dengan adanya perluasan pasar, para petani mendapatkan peluang untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Pada saat ini, kapasitas produksi HOFI mencapai 1 ton per bulan, dengan omzet sekitar Rp 80 juta. Keberhasilan ini tidak terlepas dari kerja keras dan kolaborasi yang dilakukan dengan masyarakat sekitar. Namun, Arsani tidak hanya berhenti pada kopi gula aren. Dia terus berinovasi, mengubah kopi gula aren menjadi kopi jamu dengan berbagai bahan herbal, seperti akar pasak bumi, jahe, kayu manis, dan temulawak. Kopi ini juga dikenal dengan manfaat kesehatan yang tinggi, mulai dari meningkatkan stamina, mengatasi sakit pinggang dan rematik, hingga melancarkan peredaran darah.
Kini, HOFI memiliki sekitar 20 varian produk, termasuk kopi murni, kopi gula aren, kopi gula aren jahe, kopi pasak bumi, kopi kayu manis, kopi temulawak, dan masih banyak lagi. Arsani menjelaskan bahwa ia juga telah mengurus izin dari BPOM dan memperoleh label halal untuk produknya, sehingga dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi konsumen.
Meski HOFI saat ini masih fokus pada pasar domestik, Arsani berharap dapat memperluas jangkauannya hingga ke pasar internasional. Dengan adanya peluang melalui Trade Expo Indonesia 2024, dia optimis produk kopi HOFI dapat menarik perhatian lebih banyak pembeli dan membuka peluang ekspor di masa depan.
Selain itu, Arsani juga mengungkapkan bahwa bergabung dengan program UMKM Astra melalui YDBA sejak 2018 sangat membantu dalam mengembangkan usahanya. Dukungan berupa pelatihan administrasi, pembukuan, dan perizinan telah memberikan dampak positif bagi perkembangan HOFI. Dengan visi yang besar dan inovasi yang terus berkembang, Arsani berharap HOFI bisa menjadi merek kopi herbal yang diakui tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga di pasar global.
***
RAT/AHS