Perjalanan Erna Membangun Nena Collection Bangkit dari Reruntuhan Setelah Gempa Yogyakarta
Minggu, 24 November 2024 | 11:00 WIB
LINK UMKM - Erna Zurnimawati, pendiri Nena Collection, memulai perjalanan bisnisnya di bidang kerajinan kain jahit sejak tahun 2000. Berawal dari sebuah hobi menjahit yang dilakukan oleh tetangga-tetangganya, Erna melihat potensi untuk mengembangkan usaha tersebut. Meskipun pada awalnya ia masih bekerja di tempat lain, ia memutuskan untuk memulai bisnis kerajinan kain, mulai dari sarung bantal hingga aksesori rumah seperti tas, dompet, dan gorden.
Pada awalnya, bisnis ini mengalami berbagai kendala, termasuk masalah koordinasi antara para ibu rumah tangga yang menjadi tenaga kerja. Banyak di antara mereka yang memiliki kesibukan lain, seperti arisan atau kondangan, yang mengganggu jadwal produksi. Namun, seiring berjalannya waktu, Erna berhasil mengubah pola pikir mereka dan mendorong untuk lebih memberdayakan para ibu rumah tangga tersebut. Setelah beberapa waktu, pesanan mulai mengalir dan bisnis berkembang pesat.
Namun, pada tahun 2006, musibah besar datang ketika gempa bumi mengguncang Yogyakarta, tepatnya Bantul, tempat Erna tinggal. Gempa yang merusak banyak bangunan juga menghancurkan rumah Erna, membuatnya harus memulai semuanya dari awal. Meski begitu, dengan dukungan karyawannya yang setia, Erna berhasil menghidupkan kembali Nena Collection dalam waktu singkat, bahkan menggunakan kain perca dari sisa-sisa produksi untuk menciptakan produk baru. Dari situlah, konsep pemanfaatan kain perca untuk mengurangi limbah lahir, dan hingga saat ini Nena Collection terus mengembangkan produk-produk yang berbasis pada material tersebut.
Nena Collection kemudian berkomitmen pada prinsip zero waste, dengan memanfaatkan setiap potongan kain kecil menjadi produk baru yang memiliki nilai jual, seperti boneka atau gantungan kunci. Ini menjadi salah satu keunggulan mereka dalam menjaga keberlanjutan produksi dan mengurangi pemborosan.
Pada tahun 2016, Nena Collection bergabung dengan program UMKM binaan Astra melalui Yayasan Dana Bantuan Astra (YDBA). Dengan adanya pendampingan dalam hal pelatihan manajemen, laporan keuangan, ekspor, dan pameran, bisnis ini pun semakin terorganisir dan efisien. Keberhasilan tersebut membuat Nena Collection kini mampu menerima pesanan besar dan mengekspor produk mereka ke Jepang.
Selain itu, Nena Collection juga memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar dengan mempekerjakan ibu-ibu rumah tangga, termasuk dua di antaranya yang merupakan penyandang disabilitas. Mereka berhasil menciptakan peluang kerja yang inklusif, dengan kapasitas produksi yang bisa mencapai ratusan produk dalam sehari. Dengan produk-produk yang telah tersebar di berbagai toko souvenir dan instansi, Nena Collection pun menjadi pilihan oleh-oleh khas dari berbagai kota di Indonesia.
Keberhasilan Erna dan Nena Collection juga turut mendorong peningkatan solidaritas dan loyalitas antar karyawan, yang terus berusaha bersama untuk menjaga bisnis tetap berjalan meskipun dalam keadaan sulit. Erna percaya bahwa kunci utama kesuksesan bisnis ini adalah konsistensi dan kemampuan untuk menjaga hubungan baik dengan karyawan yang setia. Kini, dengan dukungan penuh dari YDBA, Erna berharap dapat mengekspor produk Nena Collection secara langsung ke Jepang dan pasar internasional lainnya.
***
RAT/AHS