Membangun Fondasi Transformasi UMKM untuk Pembangunan Ekonomi Nasional
Sabtu, 28 September 2024 | 00:00 WIB
LINK UMKM - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) telah menyiapkan lima fondasi sebagai langkah transformasi UMKM yang lebih bernilai tambah dan produktif. Hal ini bertujuan untuk menjadikan UMKM sebagai arus utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, saat memberikan sambutan dalam acara Puncak Hari UMKM Nasional 2024 yang bertema ‘UMKM Maju Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas’ di Palembang, Sumatera Selatan.
Dalam keterangan resmi yang diterima, Teten mengungkapkan apresiasi tinggi pemerintah terhadap pelaku UMKM dan penggerak UMKM. Ia menekankan bahwa rancangan pengembangan UMKM ke depan fokus pada transformasi ekonomi melalui peningkatan produktivitas. Teten mendorong pelaku UMKM untuk berkonsolidasi dalam wadah koperasi guna mencapai skala ekonomi dan mengadopsi teknologi serta inovasi dalam usaha mereka.
Lima fondasi yang disiapkan untuk transformasi UMKM meliputi:
- Peningkatan Kewirausahaan: Fondasi pertama bertujuan untuk meningkatkan rasio kewirausahaan nasional secara terencana melalui inisiasi Entrepreneur Hub. Teten menargetkan pertumbuhan wirausaha baru, dengan harapan untuk menciptakan perekonomian yang lebih besar bagi UMKM.
- Penguatan Skala Usaha Mikro-Kecil: Fondasi kedua berfokus pada penguatan skala usaha mikro-kecil melalui korporatisasi petani dan nelayan berbasis koperasi, seperti program Minyak Makan Merah dan SOLUSI (Solar Untuk Koperasi Nelayan). Ini diharapkan menjadikan UMKM bagian dari program hilirisasi dan industrialisasi.
- Penguatan Inovasi dan Teknologi: Fondasi ketiga berupaya memperkuat inovasi dan teknologi dalam skema rantai pasok industri melalui Rumah Produksi Bersama yang dikelola oleh koperasi. Teten berharap fondasi ini dapat mendorong industrialisasi berbagai sektor UMKM.
- Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Produk: Fondasi keempat ditujukan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk usaha mikro-kecil melalui Layanan Rumah Kemasan.
- Inovasi Pembiayaan: Fondasi kelima fokus pada inovasi pembiayaan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat) Kluster, Credit Scoring, dan Pembiayaan Koperasi sektor riil melalui LPDB-KUMKM. Teten menargetkan 30 persen kredit perbankan untuk UMKM, meningkat dari sekitar 20 persen saat ini, dengan berbagai inisiatif yang sedang diupayakan.
Teten berharap kelima fondasi ini akan menjadi modal bagi Indonesia untuk menuju status negara maju. Ia menargetkan pendapatan per kapita Indonesia dapat mencapai 30.000 dolar AS per tahun pada 2045, meningkat dari 4.500 dolar AS per kapita saat ini. Dengan demikian, diharapkan kualitas lapangan kerja yang diserap oleh UMKM dapat meningkat, terutama mengingat industri mengalami penurunan sejak 2008.
Selain itu, Teten menekankan bahwa peringatan Hari UMKM merupakan bentuk apresiasi terhadap kontribusi besar UMKM bagi negara. Dengan 99 persen pelaku usaha merupakan UMKM, sektor ini berkontribusi terhadap PDB mencapai 61 persen dan menyerap 97 persen lapangan kerja.
***
IN/NS