Bantuan Pemerintah AS Rp10 Triliun untuk Infrastruktur dan Usaha Milik Perempuan
Kamis, 19 September 2024 | 11:00 WIB
LINK UMKM - Pemerintah Amerika Serikat dilaporkan telah mengumumkan kesepakatan infrastruktur dan keuangan dengan Indonesia senilai 649 juta dolar AS, yang setara dengan lebih dari Rp10 triliun. Kesepakatan ini merupakan hibah lima tahun yang ditandatangani antara Millennium Challenge Corporation (MCC), lembaga bantuan luar negeri pemerintah AS, dan Pemerintah Indonesia. Selain itu, hibah ini akan melengkapi bantuan pembangunan yang diberikan oleh Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), yang mencapai sekitar 130 juta dolar AS per tahun.
Duta Besar AS untuk Indonesia, Kamala S. Lakhdhir, menyampaikan bahwa fokus dari kesepakatan tersebut adalah pada pembiayaan campuran untuk infrastruktur publik serta peningkatan akses ke pembiayaan untuk usaha kecil yang dimiliki oleh perempuan. Menurutnya, Indonesia memerlukan investasi triliunan dolar untuk pengembangan infrastruktur yang bersih dan berkelanjutan guna mendukung pertumbuhan ekonominya yang pesat. Mobilisasi modal swasta melalui pembiayaan campuran dinilai sangat penting untuk mencapai tujuan tersebut. Lakhdhir menambahkan bahwa UMKM merupakan pilar utama ekonomi Indonesia yang berkembang pesat, dan banyak di antaranya dimiliki oleh perempuan. Dengan akses pembiayaan yang lebih baik, diharapkan usaha kecil milik perempuan dapat berkembang lebih lanjut.
Program yang tercakup dalam kesepakatan ini akan dilaksanakan oleh Millennium Challenge Account (MCA) Indonesia, yang juga menyuntikkan investasi tambahan sebesar 49 juta dolar AS dari pemerintah Indonesia. Program hibah ini bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pembiayaan infrastruktur, terutama untuk sektor transportasi dan logistik, serta mendukung usaha kecil milik perempuan.
Proyek-proyek yang akan dikembangkan dalam kerjasama ini diharapkan dapat memajukan upaya AS dalam membangun infrastruktur transportasi yang tahan terhadap perubahan iklim. Selain itu, diharapkan juga dapat mendukung tujuan pembangunan Indonesia dan berkontribusi pada Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global. Lakhdhir menekankan bahwa inti dari kesepakatan ini adalah membantu masyarakat menjalani kehidupan yang lebih sejahtera dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam kemitraan dengan Amerika Serikat.
Lakhdhir menambahkan bahwa meskipun saat ini merupakan momen perayaan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Komitmen untuk bekerja keras selama lima tahun ke depan menjadi bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Amerika Serikat dan Indonesia. Selama periode tersebut, kedua negara akan terus memperdalam kerja sama politik, ekonomi, dan keamanan, serta memperluas kemitraan untuk mengatasi berbagai tantangan yang muncul. Dimulainya Compact Indonesia dianggap sebagai langkah penting lainnya dalam memajukan hubungan bilateral yang saling menguntungkan bagi warga kedua negara.
MIN/AHS