6 Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari Agar Jauh dari Kebangkrutan
Senin, 20 Mei 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Bagi para pebisnis, kebangkrutan bagaikan mimpi buruk terburuk. Bukan hanya merugikan finansial, reputasi yang dibangun bertahun-tahun pun bisa hancur seketika. Kebangkrutan seringkali terjadi ketika utang kepada bank atau kreditur lainnya menumpuk dan tak terbayar, dan produk yang dijual tak lagi mampu menutupi biaya operasional.
Untuk menghindarinya, penting bagi Sobat LinkUMKM untuk mengenali dan menjauhi faktor-faktor yang dapat menjerumuskan bisnis ke jurang kebangkrutan sedini mungkin. Berikut beberapa penyebab umum kebangkrutan yang wajib dihindari, berdasarkan Kompas.com:
- Manajemen yang Buruk
Manajemen waktu yang buruk tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga bisa membahayakan masa depan bisnis Sobat LinkUMKM. Bayangkan jika Sobat LinkUMKM tidak bisa mengatur waktu dengan baik untuk menyelesaikan tugas penting, keputusan bisnis yang salah bisa diambil. Akibatnya, pengelolaan sumber daya menjadi tidak efektif, strategi bisnis yang dibuat tidak terarah, dan hubungan dengan pelanggan, karyawan, dan pemasok pun terganggu. Lebih buruk lagi, manajemen bisnis yang buruk dapat mengantarkan Sobat LinkUMKM pada kebangkrutan.
- Pemasaran yang Tidak Efektif
Produk secanggih apapun takkan berarti tanpa strategi marketing yang tepat. Pemasaran yang efektif dan terarah adalah kunci untuk menjangkau target pasar yang sesuai dan memaksimalkan keuntungan. Melakukan marketing asal-asalan tanpa perencanaan matang hanya akan sia-sia. Tanpa aliran modal dari keuntungan, bisnis Sobat LinkUMKM akan terhenti. Ketidakmampuan membeli bahan baku dan membayar karyawan akan mengantarkan Sobat LinkUMKM pada kebangkrutan.
- Keuangan yang Tidak Sehat
Bisnis yang kekurangan dana untuk memenuhi kewajiban harian seperti gaji karyawan, tagihan, dan cicilan pinjaman, berisiko tinggi mengalami kebangkrutan. Mencari pinjaman hanya solusi sesaat dan menambah beban bunga. Akar permasalahannya biasanya terletak pada pemborosan dan pengeluaran tidak perlu. Segera lakukan evaluasi dan prioritaskan pengeluaran penting untuk menyelamatkan bisnis Anda dari jurang kebangkrutan.
- Tidak Mempunyai Rencana atau Antisipasi
Pandemi Covid-19 dan potensi resesi ekonomi menjadi bukti bahwa ketidakpastian selalu ada. Bisnis yang tangguh perlu memiliki rencana dan antisipasi untuk menghadapi situasi darurat yang tidak terduga. Memiliki tabungan darurat adalah langkah awal yang krusial. Sisihkan dana secara rutin untuk berjaga-jaga jika terjadi krisis yang membutuhkan biaya besar.
- Tidak Berinovasi
Di dunia bisnis yang dinamis, mengikuti perkembangan zaman, tren, dan minat pasar adalah hal utama untuk bertahan dan berkembang. Jika Sobat LinkUMKM tidak berinovasi, cepat atau lambat Sobat LinkUMKM akan tertinggal dan tersisihkan oleh kompetitor. Oleh karena itu, penting untuk selalu berinovasi dalam berbagai aspek bisnis, seperti desain produk, strategi marketing, dan layanan pelanggan.
- Faktor Eksternal Lain
Salah satu contoh faktor eksternal yang dapat berdampak negatif pada bisnis adalah kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada pengusaha lokal. Hal ini dapat dilihat dari kebijakan yang memperbolehkan impor barang baru dan bekas (thrifting) dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan produk lokal. Akibatnya, produk lokal kalah bersaing dan kehilangan minat konsumen karena harga yang lebih mahal.
FF/NAH