Tertarik Melakukan Budidaya Bekicot? Simak Caranya Disini

Kamis, 10 November 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi Bekicot (Freepik/Vladyslavhoroshevych)

LINK UMKM -  Bekicot atau siput darat yang biasa ditemukan di batang pohon pisang atau di persawahan ini ternyata memiliki banyak manfaat terutama untuk kesehatan. Kini banyak orang yang mencari hewan berlendir ini, untuk keperluan pengobatan sehingga kini budidaya ternak bekicot pun sudah kian menjamur.

Ternyata budidaya bekicot tidak begitu sulit, karena hewan ini termasuk cepat dalam hal berkembang biak. bekicot juga bisa digunakan sebagai pengobatan tradisional guna menyembuhkan berbagai penyakit, seperti sakit gigi, gatal-gatal, jantung hingga radang selaput mata. Tidak hanya dagingnya, cangkangnya juga bisa dijadikan obat untuk penderita tumor.

Daging bekicot sendiri aman untuk dikonsumsi asalkan dimasak dengan cara yang benar bahkan lendir bekicot sendiri ternyata mengandung asam amino dan kolagen, yang bisa berfungsi untuk memperlambat penuaan dan mempercantik kulit. Namun, terlebih dahulu daging bekicot harus dihilangkan lendirnya sebersih mungkin, lalu bisa digoreng atau dimasak gulai. Rasa dagingnya kurang lebih serupa dengan ampela ayam.

Saat ini bekicot juga diekspor ke luar negeri terutama ke Jepang dan beberapa negara Eropa seperti Perancis. Bahkan permintaan dari negara-negara tersebut juga semakin meningkat, hal inilah yang menjadikan peluang bisnis yang sangat menjanjikan karena pasokan masih sangat terbatas sedangkan permintaan pasar ekspor kian meningkat.

Bagi Anda yang serius ingin menekuni bisnis budidaya bekicot, berikut ini beberapa langkah yang harus diikuti:

1. Persiapan Media Kandang dan Peralatan Lainnya

Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam melakukan ternak bekicot adalah kandang yang memiliki kelembapan dan keteduhan yang tepat, yakni berada di angka 25 sampai 30 derajat celcius. Sebab dengan media yang dibuat dengan ketepatan suhu yang ideal, maka perkembangbiakan bekicot bisa lebih maksimal. Kandang bekicot ada 3 jenis yaitu kandang kotak kayu, kandang bak semen dan kandang galian tanah.

Kandang kayu dengan panjang 1x1 meter, pada bagian dinding dapat memakai kawat kasa dan di bagian atas dijadikan sebagai atap guna membantu menjaga keteduhan serta kelembaban di dalam kandang. Kandang semen kurang lebih mirip dengan kandang kayu, di dalam kandang dapat ditambahkan media pendukung berupa tanah dan cacing fungsinya untuk menjaga kelembaban. Kandang galian tanah cukup mudah membuatnya, menggali tanah dengan kedalaman 1 meter, sementara di bagian dinding dapat ditambahkan lapisan dari pasir atau semen.

2. Proses Pembibitan Bekicot

Jenis bekicot yang dapat dibudidayakan ada dua, yakni Achatina fulica dan Achatina variegata. Anda dapat mengambil bibit bekicot yang berada di daerah sekitar lingkungan rumah contohnya di area perkebunan, persawahan, semak-semak dan tempat lembab lainnya. Pastikan untuk memiliki bibit yang unggul untuk mendapatkan panen yang terbaik, yakni memiliki karakteristik berat sekitar 75 hingga 100 gram per bekicot dan tidak memiliki cacat fisik.

3. Siklus Reproduksi Bekicot

Untuk masa kawin indukan umumnya dimulai saat memasuki usia 6-7 bulan. Pada umumnya menjelang mas kawin bekicot dewasa akan mencari tempat yang aman untuk bertelut dan tidak membutuhkan area khusus. Indukan betina menghasilkan telur mulai dari 50-100 butir telur dengan ukurang yang mencapai maksimal 2 mm.

4. Perawatan yang Dibutuhkan dalam Budidaya Bekicot

Saat telur bekicot sudah menetas, Anda bisa memisahkan indukan dengan anakan di kandang yang berbeda. Sementara untuk urusan pakan bekicot, berikan lumut, pupus daun dan penambahan zat kapur.

5. Proses Panen

Proses panen yang bisa dilakukan ketika usia 5-8 bulan, Anda bisa memilih konsumen dan pasar yang berbeda ada yang hanya ingin dagingnya saja atau dengan cangkangnya.

***

GN/FF

Komentar (2)

  • Roni Abdullah

    14 November 2022 | 08:39:06 WIB

    ternyata ada ya budidaya bekicot, makasih infonya

    1 tahun lalu

  • Zaenal Arief

    11 November 2022 | 09:02:53 WIB

    wah baru tahu......

    1 tahun lalu

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1483 seconds