LINK UMKM -  Udang menjadi salah satu bahan makanan yang digemari masyarakat indonesia. Mudahnya mengolah serta memasak menggunakan udang jadi salah satu faktornya. Bukan hanya masyarakat lokal tapi juga masyarakat internasional pula.

Udang menjadi komoditas yang memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara pengekspor udang terbesar di dunia setelah Thailand dan India. Hal ini membuka potensi lebih ekspor udang jika dimaksimalkan, terutama udang vaname.

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) menjadi udang unggulan ekspor udang di Indonesia. Udang Vaname digemari pasar ekspor karena memiliki nilai gizi yang tinggi dibandingkan jenis udang lain serta karakteristik yang mampu berdaptasi pada suhu rendah, mampu hidup pada salinitas yang luas dan tingkat kelangsungan hidup tinggi.

Dilansir dari nanobubble.id, pada tahun 2020, udang menjadi komoditas dengan jumlah ekspor terbanyak yaitu 239,28 juta kilogram dengan nilai US$ 2,04 miliar.  Pada tahun 2020 produksi budidaya udang di Indonesia mencapai 911,2 ribu ton, udang juga memberikan kontribusi terhadap total volume ekspor hasil perikanan sebesar 18,95%.

Melihat dari data tersebut bukan hal yang tidak mungkin pada tahun-tahun berikutnya potensi ekspor udang vaname akan meningkat. Untuk memaksimalkan potensi peluang yang tercipta, cara yang digunakan untuk meningkatkan peluang itu adalah menyediakan persediaan udang vaname.

Penyediaan tersebut dapat dilakukan dengan melakukan penebaran bibit udang vaname sebanyak 1 juta – 2 juta benur per siklus. Lalu, dengan menyediakan kualitas udang sesuai standar ekspor.

***

GN/PTH