LINK UMKM -  Memasuki musim penghujan ada pengaruh terhadap penghasilan tambak udang. Musim hujan akan mempengaruhi kesehatan udang.

Udang akan menjadi rentan terhadap serangan penyakit.

Untuk itu, para petani udang perlu melakukan beberapa cara agar tidak memberi dampak buruk. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membagikan tips untuk mengelola tambak udang di masa penghujan.

Cara yang pertama yaitu beberapa proses yang terjadi ketika tambak udang terkena hujan terus menerus.

Pertama adalah suhu air, oksigen, pH, alkalinitas dan kadar garam (salinitas) turun karena terjadinya pengenceran air tambak. Selain itu, jika terjadi kepadatan fitoplankton dalam tambak tinggi, maka hujan dapat mengakibatkan kematian massal fitoplankton.

Ketika terjadi hujan terus menerus mengakibatkan keluarnya gas beracun seperti Hidrogen Sulfida (H2S) dari dasar tambak. Kemudian bakteri patogen juga akan muncul menggeser posisi bakteri yang menguntungkan bagi pertumbuhan budidaya udang.

Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan tersebut terjadi, maka ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh para pembudidaya (petambak).

Pada saat terjadi hujan dengan intensitas tinggi, petambak udang perlu mengoperasikan semua operator untuk menjaga kandungan oksigen pada tambak agar lebih tinggi sekitar 20 persen dari biasanya.

Kemudian keluarkan air hujan di tambak melalui sistem pembuangan atas. Lalu menahan pemberian pakan di kala hujan turun dan diiringi dengan pengecekan kualitas air setelah hujan reda secara lebih rutin.

pH di tambak atau kolam juga perlu dijaga agar selalu pada kondisi optimal yaitu berkisar antara 7.5-8.5. Untuk mengurangi penurunan pH saat hujan, Sobat Agri dapat menggunakan kapur di sepanjang tepi kolam sebelum turunnya hujan atau dalam keadaan kering.

Hal yang paling diperhatikan adalah saat hujan deras, air kolam harus dibuang sedikit demi sedikit untuk mencegah terjadinya penurunan mendadak dari kondisi salinitas kolam ataupun tambak.

RZ/QQ