Kopi Malabar, dari Pegunungan Bandung ke Eropa
Sabtu, 21 Maret 2020 | 08:00 WIB
LINKUMKM - Pengalengan, Jawa Barat, tidak hanya menawarkan keindahan alam. Di sana, terdapat kedai kopi yang namanya harum hingga Eropa.
Kedai kopi itu bernama Kopi Malabar. Kafe bernuansa kayu itu menjadi daya tarik di tengah sejuknya udara Bandung Selatan.
Pemilik kedai kopi ini, Supriatna Dinuri, menyebut minum kopi merupakan budaya. Dengan kebun kopi yang juga dimilikinya, Dinuri selalu menjaga kualitas kopi miliknya.
Produk biji dan bubuk kopi kemasan yang dapat dibeli di Kopi Malabar ini adalah varian luwak, honey, natural, dry, dan wet.
Sejarah pembuatan Kopi Malabar sampai bisa jadi sebesar sekarang. Awalnya, Dinuri menjaga lahan kaki gunung yang mana kopi bukan tanaman utama, akan tetapi hanya sebagai pembatas lahan.
Sampai pada suatu hari, secara tidak sengaja pondokan Dinuri dikunjungi sekelompok wisatawan yang sedang menjelajah.
Saat Supriatna Dinuri menyeduhkan kopinya, para wisatawan ini pun jatuh cinta karena merasakan cita rasa kopi yang segar, unik, sekaligus masih alami.
Sejak itu, petualangan Kopi Malabar pun dimulai. Memenangkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional, Malabar berkembang dari sebuah merek kopi alam, menjadi paket wisata Kopi yang menarik, sarat ilmu dan kearifan lokal, serta berkualitas internasional.
Tak salah, pencinta kopi manca negara pun ikut melirik. Kopi Malabar telah di ekspor ke Singapura, Taiwan, Korea Selatan, Amerika Serikat, Eropa, sampai ke Maroko dan Inggris.
Sampai saat ini, Kopi Malabar telah menjalin program kemitraan dengan Perhutani untuk pengelolaan lahan dan pembinaan kelompok petani kopi.