Ide Bisnis Kreatif Dari Limbah Cangkang Telur
Sabtu, 15 Februari 2020 | 08:00 WIB
LINKUMKM - Cangkang telur kebanyakan dibuang sebagai limbah. Akan tetapi ditangan terampil dan kreatif I Wayan Sadra kulit atau cangkang telur tersebut dijadikan sebuah karya seni yang menjual.
Usaha ini telah berdiri sejak 1997 diawali pada saat krisis moneter dan terjadinya persaingan pasar lukisan di pasar seni dan obyek wisata.
"Pada saat itu perekonomian sedang terpuruk. Dari situlah saya mencari terobosan baru, beralih ke media lain, ” kata Wayan.
Ide lain juga muncul dari tradisi dan kebudayaan didaerah sekitar tempat tinggal.
“Berawal dari upacara ritual ngaben (pembakaran mayat) di Bali menggunakan sarana kulit telur ayam kampung yg dihias sedemikian rupa dilengkapi minyak kelapa dan kapas menjadi sebuah lampu, yang di letakkan di atas mayat saat upacara prosesi dimulai. Juga pada saat ritual paskah umat kristiani/kristen menggunakan telor hias," ujar Wayan.
Dengan tangan terampil dan kreatifnya kulit telur tersebut diukir menjadi hiasan dengan berbagai motif yang sangat indah dan artistik.
“Produk yang dihasilkan berupa egg painting, egg carving, sall painting, sall painting, sall carving, keong lukis dan lain sejenisnya," ucap dia.
Kulit telur yang dicat atau diukir tidak kalah menarik dengan material lainnya. Beberapa kulit telur hewan yang dijadikan kerajinan kuli telur hias oleh I Wayan Sadra antara lain telur onta, kaswari, angsa dan bebek.
Kreasi cangkang telur hias ini dipasarkan di art shop, pasar lokal, domestik dan online dengan harga yang bermacam-macam sesuai jenis telur yang digunakan.
"Telur (burung) unta Rp1-1,5 juta, telur kasuari Rp800-1,2 juta, telur angsa Rp200-500 ribu, telur bebek Rp100-300 ribu dan lain sebagainya, ” kata Wayan.
Beberapa pameran juga telah diikuti Wayan di antaranya, Nusa Dua, BRICraft, penilaian Kota Gianyar sebagai kota kerajinan dari UNESCO, penganugrahan penghargaan Gianyar Kota Kerajinan di Bali Safari, dan Hotel-hotel.