Untung Besar Bisnis Kreatif Dari Mengelola Limbah Daun
Selasa, 4 Februari 2020 | 11:00 WIB
LINKUMKM - Sebagian masyarakat mungkin menganggap daun sebagai sampah yang tidak berguna. Namun berbeda hal nya dengan Irfan Kristiyanto pendiri Jari Hitam Ecoprint yang mengubah limbah daun menjadi suatu kerajinan yang bernilai seperti ecocraft atau lebih tepatnya ecofashion.
Uniknya, nama merek Jari Hitam Ecoprint yang dibuat oleh Irfan memiliki arti tersendiri, “Hitam sebagai lambang kreatifitas disini, selama jari tangan menghitam disana akan terus ada karya - karya yang tercipta.”
Cerita bermula saat Irfan belajar Ecoprint di Rumah Kreatif BUMN (RKB). Dari situ ia tertarik untuk memulai usaha Ecoprint, bahkan Irfan rela melepaskan pekerjaannya.
“Yang menginspirasi saya untuk terus menekuni ecoprint ini adalah banyaknya nilai nilai luhur yang ada didalamnya yang berkaitan dengan pelestarian lingkungan.” Kata Irfan
Perlu diketahui, dalam pembuatan Ecoprint ini diperlukan bahan baku kain dan ketersediaan daun. Namun, irfan juga melakukan pembibitan dan penghijauan kembali agar alam tetap lestari.
“Jadi, kita tidak hanya ambil, gunakan, buang. Tetapi pada saat ambil kita juga melakukan pembibitan dan penghijauan.” Kata Irfan
Kini, sudah 3 tahun Jari Hitam Ecoprint berjalan dipasarkan ke dalam maupun luar negeri, telah memiliki kelas/workshop dan produk Ecofashion seperti kain, blazer, kemeja, dress, scarft dll. Omset nya pun kisaran 20-35 Jt perbulan.
Bahkan beberapa pameran telah diikuti Jari Hitam Ecoprint, antara lain Pameran Jabar ngaGAYA 2018, Pameran Inacraft 2018, Pameran Foire de marseille 2019, Pameran BrillianPreuner 2019, Pameran Ambiante Jerman 2020.
“Terus berusaha sebaik mungkin untuk menciptakan atau menghasilkan karya-karya yang terbaik disetiap apapun yang ditekuni, jalani dengan cinta, biar selebihnya Tuhan yang mengarahkan kemana.” Pesan Irfan untuk pelaku usaha yang lain.