Presiden Jokowi Ingatkan Ekonomi Global Akan Lebih Sulit
Rabu, 30 Oktober 2019 | 23:20 WIB
LINKUMKM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk pertama kalinya menyelanggarakan Rapat Terbatas (Ratas) dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju yang terkait dengan perekonomian, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10). Dalam pengantarnya Jokowi mengatakan, ekonomi global tahun depan akan menuju ke sebuah situasi yang lebih sulit, dan bahkan banyak yang menyampaikan menuju ke sebuah resesi.
Oleh sebab itu, kata Jokowi, semuanya harus diantisipasi. Dia mengingatkan sebagaimana yang berulang kali disampaikannya, bahwa kuncinya yang pertama peningkatan ekspor dan substitusi barang-barang impor, dan yang kedua, yang sangat penting adalah juga investasi.
“Artinya apa? Ekspor dan investasi, peningkatan ekspor peningkatan investasi adalah menjadi kunci dari kegiatan kita di bidang ekonomi,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, sudah menyampaikan kepada Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Perdagangan, pada Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Luar Negeri, bahwa perjanjian-perjanjian perdagangan harus dilakukan secara terus menerus tanpa henti.
“Kita telah menyelesaikan Indonesia-Australia CEPA dan ini harus kita teruskan ke negara-negara lain,” ujar Jokowi.
Dia juga minta dalam akhir tahun 2020 ini bisa diselesaikan. “Timnya disusun yang fix, tidak berganti-ganti. Kemudian penyelesaian dan eksekusi lapangannya juga harus terus dikerjakan, yaitu dengan Uni Eropa,” tutur Jokowi.
Jokowi menyebut, perjanjian ini nanti akan berkaitan dengan peningkatan ekspor plus dengan negara-negara yang tergabung dalam RCEP, yaitu 10 negara ASEAN plus 6 India, China, Korea Selatan, Jepang, Australia, dan New Zealand.
“Ini yang belum kita memiliki perjanjian perdagangan dengan mereka, saya minta agar diselesaikan dalam akhir tahun depan itu harus rampung. Sehingga yang berkaitan dengan ekspor ini betul-betul bisa kita lakukan,” tegas dia.