Andalkan Batik, IKM Lebak Tembus Omzet Rp100 Juta
Kamis, 22 Agustus 2019 | 20:17 WIB
LINKUMKM - Usaha Kecil Menengah (UKM) batik Lebak, Banten, menuai untung. Dalam sebulan usaha ini menembus untung hingga Rp100 juta.
Kerajinan batik yang dikembangkan ini menyerap potensi lokal. Bahkan usaha ini juga dianggap dapat mengatasi kemiskinan dan pengangguran.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Dedi Rahmat menyebut, kerajinan batik ini menjadi andalan ekonomi masyarakat karena menyerap tenaga kerja di daerah tersebut.
Kerajinan batik ini diharapkan dapat menembus pasar domestik dan mancanegara. IKM kerajinan batik Lebak tumbuh dan berkembang sejak dua tahun terakhir.
Promosi melalui pameran dan perlombaan busana di dalam maupun luar negeri pun terus diusahakan.
Kerajinan batik Lebak berkembang di Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak, Kelurahan MC Timur Rangkasbitung dan desa-desa lain. Sebagian besar produk IKM kerajinan batik Lebak berupa batik cetak atau canting.
Para pelaku usaha batik memproduksi batik tulis yang memiliki nilai jual tinggi dibandingkan batik cetak. Sementara itu, seorang pelaku IKM, Umsaroh mengatakan selama ini permintaan pasar cenderung meningkat.
Permintaan batik itu bukan hanya untuk aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan emerintah daerah, BUMN dan pelajar, namun juga masyarakat umum karena cocok untuk dijadikan pakaian resmi, seperti untuk pesta pernikahan.
Harga batik Lebak untuk bahan dari katun dibanderol dengan harga Rp125.000 dan bahan sutra Rp800.000 per potong.