OJK Ajak Kalangan Muda Melek Literasi Keuangan

Selasa, 30 Juli 2019 | 22:34 WIB

Menpora Imam Nahrawi bersama Menko Perekonomian Darmin Nasution menyaksikan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Dewan Nasional Keuangan Inklusif dan Kementerian Pemuda dan Olahraga RI di acara Aksi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Menabung, Selasa (30/7) pegi di Auditorium BPPT Thamrin, Jakarta Pusat. (Foto: Kemenpora)

LINKUMKM -  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak generasi muda meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

"Mahasiswa dan Pemuda Indonesia akan kita dorong terus untuk semakin bagus literasi dan inklusi keuangannya. Mereka memiliki potensi besar sebagai penggerak perekonomian Indonesia baik dari segi jumlah populasi, karakter, dan tingkat literasi serta inklusi keuangan," kata Anggota Dewan Komisioner OJK bidang Edukasi Perlindungan Konsumen Tirta Segara saat memberikan sambutan pada acara Aksi Mahasiswa dan Pemuda Indonesia Menabung (AKSiMUDA) 2019 di Auditorium BPPT di Jakarta, Selasa, 30 Juli 2019.

Kegiatan AKSiMUDA dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Indonesia Menabung. Program ini juga menargetkan indeks literasi dan inklusi keuangan sesuai Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).

"Kegiatan AKSiMUDA diharapkan dapat memberikan manfaat positif khususnya dalam perluasan akses keuangan bagi kelompok mahasiswa dan pemuda di seluruh Indonesia serta mendukung pencapaian target tingkat inklusi keuangan sebesar 75% pada akhir tahun 2019 sebagaimana tercantum dalam SNKI," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso.

Menurut Wimboh, OJK bersama Industri Jasa Keuangan berupaya agar target inklusi keuangan dapat tercapai, antara lain melalui peningkatan tabungan dan investasi, melalui program dan produk yang menyasar segmen pemuda, yaitu program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda) yang per 30 Juni 2019 telah dibuka 11.052 rekening dengan nominal sebesar Rp12,4 miliar.

Selain itu, OJK juga secara gencar dan masif melakukan edukasi tentang pentingnya menabung, melakukan investasi pada berbagai produk keuangan, edukasi terkait risiko dan imbal hasil serta edukasi hak-hak konsumen, yang akan terus ditingkatkan dan diperluas jangkauannya.

Kegiatan AKSiMUDA 2019 dengan tema "Menabung Untuk Semua" dihadiri juga oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi Mohamad Nasir dan Country Director Asian Development Bank (ADB) Wilfried F. Wickeiln.

Pelaksanaan AKSiMUDA didasarkan pada data statistik tahun 2019 yang menunjukkan proyeksi jumlah penduduk Indonesia untuk kelompok pemuda berusia 15-29 tahun yaitu sebesar 65,8 juta atau sekitar 24,6% dari total penduduk Indonesia. Data statistik pendidikan tinggi tahun 2018 menunjukkan jumlah mahasiswa terdaftar mencapai 9,8 juta orang.

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi, mengatakan, senang bisa hadiri di acara ini. Dia menyebut acara ini penting bagi kemajuan bangsa.

"Semoga kerjasama ini bisa di implementasikan dan sudah barang tentu para komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengajak lembaga-lembaga terkait untuk membantu calon-calon wirausaha muda ini untuk mendapatkan fasilitas dan dukungan permodalan sekaligus promosi bagi masa depan mereka. Karena saya yakin, calon-calon wirausaha muda ini pasti ingin jadi generasi yang berguna dan bermanfaat bagi bangsa dan negara ," kata Imam.

Imam mengatakan, selama ini Kemenpora juga sudah memberikan apresiasi, pelayanan sekaligus permodalan. "Kami bekerjasama dengan 62 perguruan tinggi. Mereka kita latih dan kita berikan permodalan. Ke depan saya kira perlu ada kerjasama yang lebih antara Menko Perekonaomian, OJK, Kemenpora dan lembaga terkait agar para mahasiswa ini punya akses yang lebih fleksibel, " ucapnya.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK tahun 2016 menunjukkan bahwa pemuda (usia 18-35 tahun) memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok usia lainnya secara nasional, yaitu tingkat literasi sebesar 32,1% (usia 18-25 tahun) dan 33,5% (usia 26-35 tahun), dan tingkat inklusi keuangan sebesar 70,0% (usia 18-25 tahun) dan 68,4% (usia 26-35 tahun).

Acara ini juga dihadiri sekitar 1.200 mahasiswa dan pemuda yang menyampaikan ikrar dan pengukuhan Duta Literasi dan Inklusi Keuangan sebagai simbolisasi komitmen mahasiswa dan pemuda untuk mengimplementasikan budaya menabung.

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x