Alasan Pengusaha Kurang Maksimalkan Pakta Dagang Indonesia
Sabtu, 25 Mei 2019 | 14:26 WIB
LINKUMKM - Pemerintah kerap membuka perjanjian dagang dengan sejumlah negara. Usaha itu dibuat untuk meningkatkan ekspor produk dalam negeri Indonesia.
Tetapi, ternyata pengusaha dalam negeri belum memaksimalkan perjanjian dagang itu.
“Rata-rata tingkat utilitas pakta dagang dan ekonomi komprehensif oleh pengusaha ekspor dan impor Indonesia hanya sekitar 30%,” kata
Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal.
Beberapa penyebabnya, yaitu masih banyak pengusaha yang belum tahu fasilitas ini.
Kondisi ini juga karena tarif preferensial yang diterapkan dengan mitra dagang tidak terlalu menarik. Atau bahkan, tidak beda jauh dengan tarif dalam Most Favoured Nations (MFN).
Faisal mengatakan, selain itu, penyebab lain adalah rumitnya proses dan syarat yang harus dipenuhi eksportir dan importir yang ingin manfaatkan tarif khusus dalam Free Trade Agreement (FTA) maupun Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) tersebut.
Meski demikian, walaupun rasio utilitas rendah, pembukaan akses ke negara pasar baru tetap dibutuhkan untuk membantu agar kinerja ekspor Indonesia tidak terlalu bergantung ke negara tradisional.
Penulis: Widayanti