Investor Asing Buat Rupiah Stabil
Minggu, 28 April 2019 | 17:07 WIB
LINKUMKM - Pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan stabil. Prediksi itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Perry mendasari prediksinya stabilitas rupiah karena adanya aliran modal asing akibat Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, menahan suku bunga kebijakannya.
Alasan lain yang muncul yaitu, pengaruh Fed Fund Rate yang tak akan naik pada tahun ini dan tahun depan. Kondisi Fed Fund Rate yang tak naik ini membuat selisih perbedaan suku bunga instrumen keuangan di negara berkembang.
Dengan kondisi itu, banyak investor yang tertarik dan beralih ke instrumen di negara berkembang. Salah satunya, Indonesia. Ketertarikan investor pada Indonesia karena imbal hasil yang ditawarkan lebih tinggi.
Perry menyebut, perbedaan suku bunga antara Indonesia dengan treasury bill cukup menarik bagi investor asing untuk menanamkan dananya ke Indonesia.
"Hal itu akan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah," kata Perry.
Saat ini, obligasi pemerintah AS (treasury bill) bertenor 10 tahun memiliki imbal hasil 2,63 persen. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun ditawarkan di kisaran 7,7 persen.
Perry optimstis nilai tukar rupiah akan lebih terkendali. Terlebih, mekanisme di pasar valas saat ini semakin membaik.
Secara year to date dari Januari sampai 24 April 2019, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sebanyak Rp73,28 triliun. Angka itu meningkat signifikan bila dibandingkan dengan nilai modal asing yang masuk ke Indonesia sejak Januari hingga 6 Maret 2019, dengan capital inflow hanya mengalir sebanyak Rp59,9 triliun.