Dollar AS Melemah, Harga Emas Naik
Minggu, 28 April 2019 | 06:08 WIB
LINKUMKM - Harga emas dan dolar AS kerap bergerak berlawanan arah. Turunnya dolar AS akan berdampak pada naiknya harga emas berjangka.
Di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, emas berjangka terpantu mengalami kenaikan selama tiga hari berturut-turut, hingga akhir perdagangan Jumat (Sabtu, 27 April 2019 WIB).
Harga emas berjangka ditutup pada harga US$ 1.288,80 (setara Rp18,2 juta) per ounce.
Meski demikian, naiknya harga emas tertahan oleh kenaikan di pasar ekuitas Amerika Serikat. Indeks S&P 500 meningkat 0,47% menjadi 2.939,88 poin, indeks Dow naik 0,31% jadi 26.543,33 poin, sementara Nasdaq naik 0,34% jadi 8.146,40 poin.
Dengan kondisi seperti ini, ketika pasar ekuitas menguat, harga emas berjangka biasanya turun. Ini disebabkan oleh sikap investor yang kurang tertarik terhadap aset-aset safe haven, seperti emas, dan lebih memilih aset-aset berisiko seperti saham.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik 12,6 sen AS atau 0,85% menjadi menetap pada 15,005 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli naik 13,90 dolar AS atau 1,56% menjadi ditutup pada 903,60 dolar AS per ounce.