10.000 Industri Kecil Menengah Ditargetkan jadi Digital
Kamis, 4 April 2019 | 10:14 WIB
Brilian - Tantangan digitalisasi di dunia industri semakin nyata. Untuk menjangkau revolusi industri 4.0, Kementerian Perindustrian menargetkan sebanyak 10.000 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) menjadi peserta program workshop e-Smart IKM hingga akhir 2019.
"Program e-Smart IKM yang diluncurkan sejak Januari 2017 lalu, merupakan langkah konkret dari pemerintah saat ini yang ingin menyiapkan IKM nasional bisa go digital," kata Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (2/4).
Gati mengatakan, sektor IKM telah menjadi salah satu tulang punggung perekonomian Indonesia. Industri mikro, kecil, dan menengah telah menyerap 10,5 juta tenaga kerja.
Dia berharap dengan program e-smart IKM, sektor ini tidak akan ketinggalan dalam tren sektor industri keseluruhan.
"Dalam tren transaksi online di dalam situs jual beli, dan akan semakin banyak produk IKM lokal yang kompetitif dan banyak mengisi di pasar e-commerce," kata dia.
Program ini nantinya akan memfasilitasi pelaku usaha agar dapat mengakses pasar digital secara luas. Kemenperin rencananya akan menggandeng ATT Group sebagai partner resmi laman jual beli asal China, Alibaba.com.
Gati optimis, perkembangan digital memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mencapai 5,17 persen, tertinggu dalam empat tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi ini tentunya didukung oleh pertumbuhan sektor manufaktur," ujar dia.