Pondok Pesantren Bisa Cetak Wirausaha Industri Modern
Minggu, 17 Februari 2019 | 15:00 WIB
Brilian - Pondok pesantren (Ponpes) berpotensi besar mendorong pertumbuhan wirausaha industri baru di Indonesia. Selain didukung jumlah santri yang besar, Ponpes juga telah memberikan bekal bagi kepribadian para santri sehingga memiliki jiwa dan mental yang tangguh.
“Kami optimis akan tumbuh pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dari lingkungan ponpes. Untuk itu, kami terus melakukan pembinaan dan pelatihan kepada para santri agar bisa berindustri sebagai bagian dari pelaksanaan program Santripreneur,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menegah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih di Jakart.
Menurut Gati, program Santripreneur bertujuan meningkatkan kemampuan para santri dalam menekuni wirausaha yang lebih inovatif dan berdaya saing. Langkah strategis ini diakukan dengan pemanfaatan teknologi digital yang sedang berkembang seiring penerapan industri 4.0.
“Jadi, mereka tidak hanya mampu memproduksi barang yang bagus, tetapi juga Santripreneur yang modern,” kata Gati.
Salah satu implementasi proyek percontohan pada program ini, digelar di Ponpes Ushuluddin, Desa Belambangan, Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung yang diikuti 400 santri. pada 14 Februari 2019. Kegiatan workshop e-commerce ini melatih dan membina para kepala produksi dan santri yang terlibat dalam produksi di masing-masing unit usaha.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan jangkauan akses yang luas untuk pemasaran produk-produk IKM milik Ponpes Terpadu Ushuluddin. Pasalnya, tidak hanya memberikan keterampilan teknis berproduksi yang baik, tetapi mereka juga mendapat fasilitas akses pemasaran utamanya melalui online atau dunia digital sesuai program e-Smart IKM.
“Sehingga dari program Santripreneur ini, mampu mendorong kemandirian umat sebagaimana yang dicita-citakan oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” tegasnya.
Selama 2013-2018, Kemenperin telah membina 20 Ponpes dengan lebih dari 3000 santri yang menjadi peserta. Ruang lingkup pembinaan meliputi pelatihan produksi serta bantuan mesin dan peralatan di bidang olahan pangan dan minuman seperti roti dan kopi, perbengkelan roda dua, kerajinan boneka dan kain perca, konveksi busana muslim dan seragam, serta daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair.