LINK UMKM - Perubahan perilaku konsumen dan persaingan yang semakin ketat membuat pelaku UMKM dituntut memiliki strategi yang lebih tajam dalam membaca pasar. Menjawab tantangan tersebut, LinkUMKM menghadirkan webinar spesial bertema Kenali Konsumen, Unggul dari Kompetitor: Strategi Jitu UMKM Menguasai Peluang Pasar. Acara ini menghadirkan Yuliana Fitri, Founder & Designer Aruna Creative, sebagai narasumber yang memberikan panduan praktis bagi UMKM untuk memperkuat posisi bisnis mereka.

Dalam paparannya, Yuliana Fitri menekankan bahwa mengenali konsumen menjadi fondasi utama strategi pemasaran. Ia menjelaskan bahwa pelaku UMKM sering terjebak dalam pola “menjual produk” tanpa benar-benar memahami siapa pembelinya. Menurutnya, strategi yang efektif justru dimulai dari memahami perilaku, kebutuhan, dan nilai yang penting bagi konsumen. Yuliana menegaskan, “Ketika UMKM benar-benar memahami konsumennya, maka produk dan layanan tidak hanya terjual, tetapi juga membangun loyalitas yang berkelanjutan.”

Webinar ini juga menyoroti pentingnya diferensiasi di tengah pasar yang sudah padat pemain. Yuliana menyampaikan bahwa keunggulan kompetitif tidak selalu berasal dari modal besar, melainkan dari kejelian melihat celah pasar. Ia mencontohkan bagaimana produk sederhana bisa unggul ketika memiliki identitas yang konsisten dan menyasar segmen spesifik yang jelas.

Lebih lanjut, Yuliana menekankan perlunya konsistensi dalam komunikasi merek. Ia menyampaikan bahwa konsumen akan lebih mudah mengingat dan percaya pada merek yang menampilkan citra seragam di berbagai saluran, baik online maupun offline. Menurutnya, konsistensi ini menjadi salah satu cara paling efektif untuk membangun kepercayaan, bahkan di tengah persaingan yang ketat.

Webinar ini juga menggarisbawahi pentingnya adaptasi terhadap tren. Yuliana menjelaskan bahwa pasar bergerak cepat, sehingga UMKM harus mampu menyesuaikan produk dengan tren yang relevan. Ia mencontohkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu keberlanjutan, yang bisa direspons UMKM melalui inovasi kemasan ramah lingkungan atau praktik bisnis berkelanjutan.

Melalui webinar ini, para peserta diarahkan untuk melihat persaingan bukan sebagai hambatan, tetapi peluang untuk berinovasi. Yuliana menutup sesi dengan penegasan bahwa “UMKM yang mau belajar, adaptif, dan berani fokus pada kebutuhan konsumen akan selalu menemukan ruang untuk tumbuh, meskipun pasar terlihat penuh.”

Acara ini diharapkan menjadi pemantik bagi UMKM Indonesia untuk lebih percaya diri dalam merancang strategi bisnis. Dengan memahami konsumen, menciptakan diferensiasi, menjaga konsistensi, dan sigap beradaptasi, UMKM memiliki peluang besar untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi pemimpin di segmen pasar yang digeluti.

RA/NS