Cerita Kopi Gula Aren dan Jamu yang Meningkatkan Ekonomi Lokal

Minggu, 27 Oktober 2024 | 11:00 WIB

Cerita Kopi Gula Aren dan Jamu yang Meningkatkan Ekonomi Lokal

LINK UMKM - Di acara Trade Expo Indonesia 2024, aroma kopi yang kuat terasa menyegarkan pengunjung yang melewati booth Astra. Di tengah suasana tersebut, Arsani, pemilik HOFI, terlihat menyeduh kopi dengan penuh semangat. Meski tampak seperti kopi biasa, produk yang dihasilkan memiliki keunikan karena mengandung bahan-bahan herbal yang dipadukan.

Arsani diakui sebagai pelopor dalam inovasi kopi dan gula aren di Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Melalui merek HOFI, ia menciptakan berbagai varian kopi yang dikombinasikan dengan bahan herbal seperti jahe, kayu manis, temulawak, dan akar pasak bumi.

Arsani menjelaskan bahwa Kabupaten Tabalong dikenal sebagai salah satu penghasil gula aren, dan ia melihat potensi besar dalam produk tersebut. Ia bertekad untuk meningkatkan nilai tambah dari gula aren yang dihasilkan. Pada tahun 2014, HOFI diluncurkan dengan tujuan untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal.

Dari awal berdirinya HOFI hingga sekarang, Arsani menggunakan kopi robusta lokal dari Kabupaten Tabalong. Dalam upayanya mengkombinasikan gula aren dengan kopi, Arsani berhasil memberdayakan petani di daerah tersebut. Sebelumnya, para petani kesulitan menjual produk gula aren dan kopi mereka, namun kini mereka dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan berkat produksi HOFI.

Kapasitas produksi HOFI saat ini mencapai 1 ton per bulan, dengan omzet rata-rata sekitar Rp 80 juta. Tidak berhenti di kopi gula aren, Arsani juga memperkenalkan kopi jamu yang merupakan kombinasi dari kopi dengan bahan herbal. Hingga saat ini, HOFI menawarkan sekitar 20 varian kopi, termasuk kopi gula aren jahe dan kopi temulawak, yang juga memberikan manfaat kesehatan.

Arsani menjelaskan bahwa produk kopi jamu ini mengandung akar pasak bumi dan memiliki berbagai manfaat, seperti meningkatkan stamina dan membantu mengatasi masalah kesehatan lainnya. Untuk memberikan kepercayaan lebih kepada konsumen, HOFI telah mengurus izin BPOM dan memperoleh label halal.

Sejak bergabung dengan program UMKM binaan Astra melalui YDBA pada tahun 2018, Arsani merasakan banyak manfaat, termasuk dalam pengelolaan administrasi dan perizinan. Saat ini, HOFI telah menjual produknya secara offline dan online, melalui marketplace dan retail modern. Meskipun penjualannya masih terbatas di dalam negeri, Arsani berharap untuk memperluas pasar dan menjangkau pasar ekspor, terutama setelah mengikuti Trade Expo Indonesia 2024.

***

MIN/AHS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x