LINK UMKM - Pemahaman tren pasar di tahun 2024 menekankan kebutuhan akan adaptasi dan inovasi dalam menghadapi perubahan dinamis di lingkungan bisnis. Perusahaan yang dapat merespons perubahan dengan cepat dan tepat, akan dihadapkan pada peluang besar. Sementara perubahan berupa tantangan, memerlukan penerapan strategi yang kuat dan tangguh. Oleh karena itu, BRI Research Institute memilih topik Menghadapi Tantangan dan Mengambil Peluang Usaha di Tahun 2024 pada Webinar LinkUMKM Outlook 2024.

Dilaksanakan pada 11 Januari 2024, webinar ini dihadiri oleh lebih dari 250 partisipan dari seluruh Indonesia, dengan pemateri dan narasumber kompeten di bidangnya seperti: Aidil Wicaksono dari Kaizen Room, Anggito Zhafranny dari Bank BRI, Romy Williams dari BukuWarung, serta Bagus Ardhana dari Shopee. Webinar ini dipimpin oleh Kalimaya Octa Kumaraningtyas sebagai Moderator dan Fitri Damayanti sebagai Master of Ceremony.

Acara yang diselenggarakan pada platform digital ini, merupakan rangkaian acara Program Akses Digital Pemerintah Inggris bersama dengan BRI Research Institute yang berkolaborasi dengan LinkUMKM. LinkUMKM sendiri merupakan platform pemberdayaan UMKM secara digital yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. Hanya dengan mengakses LinkUMKM, pengguna dapat mengakses berbagai fitur yang bermanfaat untuk pengembangankapasitas usaha tanpa dikenakan biaya apapun.

Beranjak ke pemaparan materi oleh narasumber. Materi pertama dibawakan oleh Aidil Wicaksono yang membahas mengenai kendala dan strategi menghadapi tantangan awal berwirausaha. Fokusnya pada perubahan pola pikir yang dimulai dengan penerimaan bahwa dunia tidak selalu sesuai harapan. Aidil mendorong eksplorasi dan pertumbuhan dengan keluar dari zona nyaman, melewati Fear Zone, menuju Learning Zone, dan akhirnya Growth Zone. Berani mengambil risiko, memiliki mindset wirausaha, menerima kritik, dan evaluasi diri adalah langkah-langkah kunci yang perlu dimiliki seorang pengusaha. Perencanaan bisnis yang mencakup pemahaman target pasar, strategi penjualan, dan adaptasi teknologi di era globalisasi juga mendukung pertumbuhan usaha.

Materi kedua dibawakan oleh Anggito Zhafranny. Anggito membahas mengenai potensi transaksi digital di Indonesia yang didukung oleh penggunaan internet yang luas. Ia menjelaskan peralihan dari sistem tradisional menjadi uang digital dengan contoh transaksi seperti transfer dana, e-commerce, dan QR Code. Penggunaan QRIS sebagai standar pembayaran QR di Indonesia juga diungkap. Manfaat pembayaran digital, seperti pembangunan profil kredit, pencegahan pemalsuan, dan efisiensi pencatatan, menjadi sorotan. Di samping materi-materi tersebut, Anggito juga menjelaskan persyaratan yang mudah untuk membuat QRIS.

Materi selanjutnya dibawakan oleh Romy Williams. Romy membahas literasi keuangan bagi UMKM dengan fokus pada pengetahuan dan kemampuan. Ia menyajikan tiga elemen penting dalam keuangan, yakni dasar keuangan pribadi, pengelolaan keuangan, dan pengelolaan pinjaman atau hutang. Manfaat literasi keuangan termasuk kemampuan mengelola keuangan, merancang strategi finansial, bijak dalam penggunaan uang, dan perlindungan dari penipuan digital. Langkah-langkah praktis untuk pengembangan usaha, seperti pemisahan keuangan dan penggunaan metode pembayaran digital, juga dibahas.

Materi terakhir disampaikan oleh Bagus Wardhana mengenai pertumbuhan bisnis online yang saat ini berkembang pesat. Peluang bisnis online, serta bisnis pada e-commerce yang saat ini masih terus mengalami pertumbuhan menjadikan e-commerce sebagai penopang ekonomi.Terdapat data bahwa 62,5% masyarakat Indonesia berbelanja produk atau jasa secara online dan 38,1% melakukan pembelian bahan makanan secara online.

Pada sesi akhir webinar, dilakukan sesi tanya jawab untuk memberikan kesempatan kepada peserta webinar untuk berinteraksi secara langsung dengan para narasumber. Sebelum kegiatan ditutup terdapat sesi games dan pengumuman pemenang foto terunik, peserta terbaik, dan penanya terbaik yang akan diberikan reward.

***

KOK - NKS