Dirut BRI Research Institue (BRIRins) Dukung BI Pertahankan Suku Bunga BI7DRR
Selasa, 24 Mei 2022 | 18:19 WIB
LINK UMKM - Direktur Utama BRI Research Institue (BRIRins) Anton Hendranata menilai keputusan Bank Indonesia (BI) dalam mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate sebesar 3,5 persen berdasarkan Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode Mei 2022 sejalan dengan upaya pemerintah menekan laju inflasi.
Keputusan RDG periode Mei 2022 mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate sebesar 3,5 persen tersebut, juga didukung Anton Hendranata karena merupakan langkah yang baik.
"Sejalan dengan upaya pemerintah menekan laju inflasi, ada baiknya BI mempertahankan suku bunga acuannya pada bulan ini, yaitu 3,50 persen," kata Anton
Anton menyebut, walaupun mata uang Dollar AS menguat terhadap mata uang di dunia, saat ini pelemahan rupiah masih dalam taraf dapat dikendalikan.
"Dengan cadangan devisa yang masih tinggi sekitar 135,6 miliar dolar AS atau 6,9 bulan impor, ini jauh di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Saya kira ruang BI untuk menaikkan suku bunga acuannya, tidak perlu seagresif negara lain pada tahun ini," Jelas Kepala Ekonom BRI ini.
Apalagi, Lanjut Anton, tekanan inflasi Indonesia tidak akan sebesar negara yang memberlakukan harga pasar untuk harga energi, BBM, dan tarif listriknya.
"Hal ini saya kira bisa meredam ekspektasi inflasi ke depannya, yang biasanya cenderung bergerak liar," katanya.
Adapun inflasi Indonesia pada April 2022 tercatat sebesar 3,47 persen year on year atau lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,3 persen year on year.
Pemerintah pun menambah subsidi energi sekitar Rp74,9 triliun atau naik 48,8 persen dari APBN dan menaikkan kompensasi BBM dan listrik sebesar Rp275,0 triliun.
"Saya kira keputusan pemerintah harus kita sambut dengan baik. Kebijakan ini memberikan sinyal bahwa tekanan terhadap harga energi, harga BBM, dan tarif listrik sudah diminimalisasi oleh pemerintah," Pungkas Anton
Diketahui, Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRR) di level 3,5 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 23-24 Mei 2022.
Tak hanya suku bunga acuan BI7DRR, Bank sentral juga tetap mempertahankan suku bunga deposit facility di level 2,75 persen dan suku bunga lending facility di level 4,25 persen.
Kemudian, mempercepat normalisasi kebijakan likuiditas melalui kenaikan giro wajib minimum (GWM) rupiah secara bertahap dan meningkatkan insentif bagi bank-bank yang menyalurkan kredit atau pembiayaan kepada sektor prioritas dan UMKM dan/atau memenuhi target rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) mulai berlaku 1 September 2022.
Bank sentral juga akan melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman pada suku bunga kredit sektor prioritas, hingga melanjutkan dukungan pengembangan UMKM melalui penyelenggaraan Karya Kreatif Indonesia (KKI). ***