LINK UMKM - Saat ini banyak dari brand yang memiliki fokus utama pada lingkungan. Oleh sebab itu, seiring dengan konsep sustainability para pelaku bisnis tidak hanya membuat produk yang keren namun juga tetap bisa menjaga permasalahan lingkungan.

Karena itu menggunakan produk alami menjadi suatu pilihan saat ini. Sustainable product sendiri adalah produk yang ramah terhadap lingkungan baik dalam pembuatan maupun konsep bisnisnya yang tak mengabaikan isu sosial atau memberdayakan lingkungan sekitarnya.

Dalam praktiknya, sustainable brand menggunakan konsep triple bottom line. Dimana konsep ini menggunakan tiga kriteria, People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi).

Nah, hebatnya, beberapa brand sustainable product asal Indonesia yang bermunculan bukan hanya sekedar marketing belaka. Mereka para pelaku bisnis ini membuktikan bahwa Indonesia juga ikut serta dalam menjaga alam dan lingkungannya.

Selain itu isu pemanasan global yang seakan tertelan masih menjadi fokus perhatian brand-brand lokal ini. Jadi apa saja sih brand sustainable product asal Indonesia yang mesti kamu tahu.

1. Robries

Robries merupakan salah satu brand sustainable product asal Indonesia yang bergerak dalam bidang furniture serta home decor. Sekarang ini makin banyak orang yang menyukai rumahnya dihiasi dengan dekorasi yang unik.

Produk Robries sendiri berasal dari recycle botol plastik dengan kombinasi polyester resin. Desainnya juga minimalis sehingga banyak orang yang menyukainya agar ruangannya terlihat estetik.

Didirikan tahun 2018 oleh seorang yang bernama Tita Sabrina Maulinda, awalnya karena kekhawatiran Tita akan sampah botol plastik yang semakin lama semakin banyak dan itu tidak bisa terurai dalam waktu yang lama.

Tentu ini menjadi masalah bagi lingkungan. Sampai akhirnya Tita melakukan daur ulang botol plastik ini menjadi sebuah produk yang nilainya lebih tinggi.

2. Arane

Salah satu brand sustainable product ini mengusung konsep pakaian ecoprint. Ecoprint sendiri adalah proses pewarnaan kain yang menggunakan bahan-bahan dari alam.

Arane didirikan oleh Antoni dan Elsen yang khawatir dengan banyaknya produk fast fashion yang ternyata tidak ramah terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, Arane juga memberdayakan lingkungan sekitarnya dengan mengajak ibu-ibu serta teman-teman yang difabel untuk berperan dalam pembuatan kain ecoprint ini.

Arane sudah diakui sampai luar negeri loh saat ini. Kemampuan Arane menghasilkan produk yang ramah lingkungan membuatnya bisa memasarkan produk mereka di Singapura.

3. Pelepah

Plepah adalah produk food container yang terbuat dari pelepah pohon pinang. Uniknya dari produk ini karena tidak banyak yang menggunakan pelepah pinang untuk food container apalagi di masa modern.

Pelepah didirikan oleh Rengkuh Banyu Mahandaru yang melihat banyaknya produk tak ramah lingkungan untuk food container. Hampir sebagian besar memakai Styrofoam yang buruk untuk lingkungan.

Pelepah saat ini bekerja sama dengan 90 petani koperasi Desa Mendis, Banyu Lencir Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Produk Pelepah ini sudah dipasarkan sampai ke kota besar seperti Bandung, Jakarta dan Bali.

4. Studio Dapur

Studio Dapur menghasilkan produk alat-alat dapur yang terbuat dari bambu tapi dengan model yang kekinian dan modern.

Studio Dapur sendiri didirikan oleh wanita cantik bernama Mega Puspita dan dalam pelaksanaannya Studio Dapur berkolaborasi dengan pengrajin bambu terbaik yang ada.
Awalnya Mega mendirikan Studio Dapur adalah karena dia merasa khawatir dengan para pengrajin bambu yang sudah tua di Tasikmalaya.

Sepertinya generasi mudanya tidak tertarik untuk terjun menggeluti bidang pengrajin bambu. Maka dari itu Mega membuat inovasi untuk mendesain produk yang nilainya tinggi dan menggandeng para pengrajin bambu tersebut dimana mereka mendapatkan insentif yang layak.

5. By Binzu

By Binzu hadir dengan produk pakaian tie die ready to wear berkualitas hasil dari buah tangan Bintang Naufal Aziizu kelahiran Jakarta. Desain yang ditonjolkan pada produk ini mengarah pada teknik pewarnaan dengan menggunakan bahan baku pewarna alam.

Selain itu, Binzu juga membuka workshop pembuatan kain shibori dengan bahan pewarna alam.

Kerennya, produk Binzu telah mencapai market Malaysia, Singapura dan beberapa kota di Indonesia. Melalui Program CBI 2018 BCIC, By Binzu didorong untuk membentuk team yang solid sehingga memiliki kemampuan untuk tumbuh lebih besar lagi.

RZ/MG