Program Pengamanan Pasar Domestik dan Dorong UMKM Jadi Eksportir Global
Minggu, 10 November 2024 | 13:00 WIB
LINK UMKM - Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, memaparkan tiga program utama yang menjadi fokus Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam upaya mempercepat Indonesia menuju negara maju pada 2045. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pengamanan pasar domestik dengan produk-produk lokal yang berkualitas, perluasan pasar ekspor, serta pemberdayaan UMKM agar mampu menembus pasar global.
Budi Santoso menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi UMKM eksportir furnitur di Sukoharjo dan ketika memberikan kuliah umum di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta pada Kamis (31/10). Menurutnya, pengamanan pasar domestik menjadi hal yang sangat penting, mengingat besarnya potensi pasar Indonesia. Ia menegaskan bahwa untuk mengisi pasar domestik dengan produk-produk dalam negeri, Indonesia harus memiliki daya saing yang kuat agar tidak kalah dengan produk impor yang seringkali lebih unggul dalam kualitas.
Budi mengungkapkan bahwa selama ini produk impor seringkali unggul karena kualitasnya yang lebih baik, sehingga lebih diminati di pasar Indonesia. Oleh karena itu, Kemendag akan terus mendorong para pelaku usaha domestik untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar bisa bersaing dengan barang impor. Hal ini diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen di dalam negeri.
Selain itu, Budi Santoso juga menyoroti pentingnya memperluas pasar ekspor Indonesia. Kemendag saat ini sedang menyelesaikan perjanjian bilateral dengan beberapa negara, seperti Kanada dan Rusia. Ia yakin bahwa dengan adanya perjanjian-perjanjian tersebut, Indonesia akan semakin mudah mengakses pasar ekspor di berbagai belahan dunia.
Program ketiga yang menjadi fokus utama Kemendag adalah mendorong sektor UMKM agar dapat turut serta dalam ekspor. Budi menegaskan bahwa target ekspor Indonesia tidak hanya terbatas pada produk besar, tetapi juga melibatkan kontribusi signifikan dari UMKM. Ia menambahkan, penting bagi UMKM untuk bisa meningkatkan daya saing dan kualitas produk mereka agar dapat menembus pasar internasional. Dalam hal ini, Kemendag menargetkan untuk membuka lebih dari 40 kantor perwakilan dagang di luar negeri yang akan berfungsi untuk mengamankan pemasaran produk UMKM Indonesia di pasar global.
Namun, Budi juga menegaskan bahwa agar UMKM dapat go global, mereka harus mampu menghasilkan produk yang memiliki kualitas dan daya saing global. Beberapa produk UMKM Indonesia, seperti furnitur dan kerajinan tangan, memiliki potensi besar untuk diterima di pasar internasional. Oleh karena itu, Kemendag akan memberikan pendampingan kepada UMKM dalam hal desain dan pengembangan produk, misalnya dengan menciptakan prototipe produk furnitur berbahan rotan yang sesuai dengan keinginan buyer internasional.
Budi menjelaskan bahwa dengan pemetaan masalah yang tepat, serta solusi yang sesuai dengan harapan pasar global, UMKM ekspor dapat berkembang dengan cepat. Ia percaya bahwa begitu produk UMKM Indonesia memenuhi ekspektasi pasar internasional, mereka akan sulit untuk dikalahkan oleh produk lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Budi Santoso juga memberi pesan kepada mahasiswa UNS untuk lebih berani berwirausaha setelah lulus. Ia mendorong generasi muda untuk tidak hanya berpikir untuk menjadi pegawai negeri, tetapi juga membuka peluang bagi diri sendiri dan orang lain dengan memulai usaha. "Berwirausaha selain dapat menghasilkan uang banyak, juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain, bahkan siapa tahu Anda bisa menjadi menteri seperti saya," ujar Budi dengan penuh semangat.
Dengan berbagai program tersebut, Kemendag berkomitmen untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri dan membantu UMKM Indonesia untuk lebih berperan dalam perekonomian global.
***
RAT/AHS