Strategi Perkembangan Bisnis Telemedicine yang Pesat di Tengah Pandemi
Sabtu, 11 September 2021 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Bisnis telemedicine kini makin berkembang pesat. Selain adanya dukungan teknologi, wabah virus corona dan PPKM membuat bisnis ini semakin menarik minat masyarakat.
Seiring tak berhentinya angka penularan virus COVID-19, bisnis telemedicine kini berkembang pesat. Co-Founder sekaligus Direktur Alodokter, Suci Arumsari, menegaskan jika aplikasi telemedicine seperti Alodokter harus menjunjung visi dan misi yang konsisten dalam memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Dalam menjalankan strategi bisnis yang berfokus pada pengguna mobile, kini jumlah pengguna aplikasi Alodokter sudah mencapai 30 juta. Bahkan meningkat hingga 200 persen dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Oleh karena itu, Suci menyampaikan bagaimana ia membangun dan strategi apa saja di balik berkembangnya Alodokter dalam bisnis telemedicine.
1. Memposisikan diri sebagai pasien
Awal mula Alodokter berdiri karena Suci Arumsari sempat didiagnosis penyakit langka pada bagian tulang belakang. Keterbatasan dan minimnya informasi tersedia membuat Suci frustrasi untuk menemukan solusi dari masalahnya.
Karena peristiwa inilah, Suci membuat sebuah inovasi dalam bidang telemedicine agar tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang mengalami kesulitan seperti dirinya.
Lalu, pada tahun 2014 hadir untuk masyarakat Indonesia agar mendapatkan layanan medis yang bisa diandalkan dan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Hebatnya, saat ini, Alodokter menjalin kerja sama lebih dari 43.000 dokter dan 1.500 rumah sakit serta klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.
2. Inovasi Teknologi
salah satu kunci kesuksesannya dalam bisnis ini terus berkembang adalah dengan fokus pada kenyamanan pengguna. Sebagai platform kesehatan berbasis digital atau telemedicine, Suci memperkuat dukungan teknologi informasi mutakhir dan inovasi artificial intelligence (AI) yang menyamai standar dunia.
Hal ini juga diterapkan pada konsep online to offline yang mengintegrasikan fitur-fitur dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan. Pasien dapat melakukan konsultasi langsung dengan dokter umum atau spesialis yang tersedia melalui fitur chat di dalam aplikasi.
3. Kolaborasi
Di tengah era yang serba digital, Suci mengatakan jika kolaborasi merupakan strategi yang dianggap paling ampuh, salah satunya adalah sinergi dengan layanan pembayaran digital yang memudahkan proses transaksi pengguna.
Kemitraan ini menjadi langkah Alodokter agar tetap relevan untuk memfasilitasi kebutuhan pengguna yang semakin mengandalkan layanan pembayaran digital dalam bertransaksi.
RZ/MG