27 Ton Bubuk Cokelat Asal Tangerang Tembus Pasar Kolombia
Jumat, 6 Agustus 2021 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Cilegon untuk pertama kalinya memfasilitasi tindak karantina terhadap komoditas turunan buah kakao yaitu bubuk cokelat (Cocoa powder).
Sebanyak 27 ton cocoa powder asal Tangerang, Banten dengan nilai ekonomi mencapai Rp250 juta ini, rencananya akan diekspor ke negara tujuan Kolombia. Tindakan karantina tersebut dilakukan langsung di gudang pemilik komoditas ekspor tersebut.
Pejabat Karantina Pertanian Cilegon, Agusman Jaya mengatakan bubuk coklat merupakan hasil turunan dari pengolahan kakao yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan makanan. Berbentuk bubuk yang dikemas dengan paper wrapped atau dibungkus karung kertas per 25 kilogram.
Agusman mengungkapkan bahwa selain memeriksa keamanan produk bubuk cokelat tersebut, dia pun memastikan bahwa kemasan yang digunakan untuk ekspor itu telah sesuai dengan standar mutu dan kualitas.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Cilegon, Arum Kusnila Dewi menyatakan bahwa pihaknya mendukung penuh terhadap industri kakao di wilayah kerjanya. Dia mengatakan, saat ini bukan hanya biji kakao mentah yang menjadi komoditas ekspor, namun kini produk olahannya pun tak luput dari ekspor yang mana bisa menjadi nilai tambah.
Dia pun menambahkan bahwa produk bubuk cokelat yang hendak di ekspor tersebut, telah memenuhi persyaratan karantina ke negara tujuan.