Strategi UMKM Menjaga Kualitas Produk Saat Produksi Meningkat
Senin, 8 Desember 2025 | 13:00 WIB

LINK UMKM - Ketika permintaan melonjak, banyak Sobat LinkUMKM meningkatkan kapasitas produksi demi memenuhi pesanan dan menjaga momentum penjualan. Namun di sisi lain, lonjakan aktivitas ini sering memicu penurunan kualitas produk karena proses kerja menjadi lebih cepat, tenaga kerja lebih lelah, dan kontrol mutu melemah. Kondisi tersebut dapat berpengaruh pada reputasi bisnis, tingkat komplain pelanggan, dan tren repeat order. Karena itu, menjaga kualitas produk justru menjadi prioritas utama saat volume produksi meningkat.
- Tetapkan Standar Kualitas yang Konsisten untuk Setiap Tahap Produksi
Selama produksi meningkat, konsistensi kualitas lebih rentan terganggu. Sobat LinkUMKM dapat menetapkan standar kualitas sederhana berupa daftar pengecekan pada bahan baku, proses, dan hasil akhir. Setiap pekerja dapat mengikuti acuan yang sama sehingga kualitas tetap stabil meski ritme kerja lebih cepat. Pendekatan sistematis ini menurunkan risiko pengembalian barang atau komplain.
- Tambahkan Pemeriksaan Mutu pada Titik Kritis Produksi
Kunci menjaga kualitas saat produksi melonjak adalah pengawasan terukur, bukan pengawasan berlebihan. Sobat LinkUMKM dapat menambahkan pemeriksaan mutu pada titik-titik krusial seperti awal proses, sebelum pengemasan, atau saat barang berpindah ke gudang. Cara ini memastikan kesalahan dapat terdeteksi sedini mungkin dan tidak sampai ke pelanggan.
- Atur Pembagian Tugas agar Pekerja Tetap Fokus pada Keahliannya
Ketika tenaga kerja mengerjakan banyak tugas sekaligus, peluang kesalahan meningkat. Pembagian peran berdasarkan spesialisasi akan menjaga kualitas produk karena setiap orang mengerjakan proses yang paling ia kuasai. Jika diperlukan, pelatihan kilat mengenai prosedur kerja dapat membantu tim mencapai standar kinerja yang selaras.
- Pastikan Bahan Baku Tambahan Tidak Mengurangi Kualitas Utama
Produksi meningkat sering disertai pencarian bahan baku tambahan. Namun pergantian bahan yang tidak sebanding kualitasnya akan menurunkan mutu produk akhir. Sobat LinkUMKM dapat meminta contoh bahan terlebih dahulu dan menguji hasil produksinya sebelum melakukan pembelian skala besar. Cara ini membantu menjaga pengalaman pelanggan tetap positif di tengah peningkatan volume.
- Gunakan Sistem Dokumentasi untuk Melacak Penyebab Penurunan Kualitas
Jika muncul penurunan kualitas, dokumentasi alur produksi akan membantu menemukan sumber masalah lebih cepat. Catatan mengenai batch produksi, pemasok, tim kerja, atau proses dapat menjadi rujukan untuk perbaikan cepat tanpa menghentikan produksi sepenuhnya. Evaluasi berkala dari data ini akan memperkuat sistem kontrol mutu jangka panjang.
Menjaga kualitas produk saat produksi meningkat merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Sobat LinkUMKM untuk membangun kepercayaan pelanggan. Standar kualitas yang jelas, pemeriksaan mutu pada titik strategis, pembagian tugas berbasis keahlian, seleksi bahan baku yang cermat, dan dokumentasi operasional terbukti mampu menekan risiko penurunan mutu. Dengan menjalankan langkah-langkah tersebut secara konsisten, Sobat LinkUMKM dapat meningkatkan volume produksi tanpa mengorbankan kualitas, sehingga pertumbuhan penjualan tetap sejalan dengan reputasi bisnis yang semakin kuat.
RAT/NNA





