5 Penyebab Franchise UMKM Gagal di Tahun Pertama

Rabu, 6 Agustus 2025 | 08:00 WIB

5 Penyebab Franchise UMKM Gagal di Tahun Pertama

LINK UMKM - Meski waralaba kerap dianggap jalan pintas membangun usaha dengan sistem yang sudah terbukti, tak sedikit pelaku UMKM yang justru menghadapi kegagalan di tahun pertama. Banyak yang mengira membeli franchise berarti tinggal menjalankan tanpa risiko. Padahal, sistem sebaik apa pun tetap membutuhkan kesiapan manajemen, pemahaman bisnis, dan eksekusi yang tepat.

Berikut lima penyebab utama mengapa banyak franchise UMKM gagal pada tahun pertamanya:

  1. Salah Pilih Jenis Franchise

Banyak mitra UMKM memilih franchise hanya karena sedang tren atau ramai di media sosial. Padahal, tidak semua konsep cocok dengan karakter daerah, daya beli konsumen lokal, atau kemampuan operasional mitra. Tanpa riset pasar yang matang, risiko penurunan omzet hingga bangkrut sangat mungkin terjadi.

  1. Kurang Pemahaman Terhadap Sistem Operasional

Franchise bukan hanya menjual nama, tapi juga menjual sistem. Sayangnya, masih banyak mitra yang tidak mematuhi standar operasional yang ditetapkan oleh pemilik merek. Ketidakkonsistenan dalam pengelolaan stok, layanan pelanggan, hingga promosi bisa merusak citra merek dan menurunkan loyalitas konsumen.

  1. Modal Tidak Dikelola dengan Baik

Beberapa pelaku UMKM hanya memperhitungkan biaya awal tanpa menyiapkan dana cadangan operasional selama beberapa bulan pertama. Padahal, meski sudah memakai sistem yang terbukti, butuh waktu untuk mencapai titik impas. Kekurangan arus kas inilah yang sering membuat franchise tak bertahan lama.

  1. Minimnya Dukungan dari Pemberi Waralaba

Tak semua franchisor memberikan pendampingan menyeluruh. Ada yang hanya fokus pada penjualan lisensi, tanpa memikirkan kelangsungan mitra. Tanpa pelatihan lanjutan, monitoring berkala, dan pembaruan strategi bisnis, mitra mudah kehilangan arah saat menghadapi tantangan di lapangan.

  1. Kurang Inovasi dan Adaptasi

Banyak mitra franchise yang menganggap semua keputusan harus datang dari pusat. Padahal, dalam praktiknya, adaptasi lokal sangat penting. Ketika pelaku tidak berani menyesuaikan strategi promosi atau pelayanan dengan karakter pasar lokal, franchise jadi kurang relevan dan ditinggalkan konsumen.


Kegagalan franchise di tahun pertama sering kali bukan karena sistemnya yang lemah, melainkan karena pelaksanaannya yang tidak optimal. Bagi Sobat LinkUMKM yang ingin terjun ke dunia waralaba, penting untuk memahami bahwa keberhasilan franchise tidak bisa bergantung sepenuhnya pada merek. Pemahaman bisnis, kemampuan adaptasi, dan manajemen yang baik tetap jadi kunci utama. Franchise bisa menjadi kendaraan sukses, asalkan dijalankan dengan kesiapan dan komitmen yang matang.

RAT/NS

Komentar (0)

Copyright @ 2025 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 1.3633 seconds