Penguatan Kapasitas Digital, Para Pelaku UMKM Perempuan Griya Sewu Melalui Kolaborasi ABCGM di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung

Senin, 5 Mei 2025 | 16:31 WIB

Kolaborasi ABCGM perkuat UMKM perempuan di Pringsewu lewat workshop digitalisasi usaha, tingkatkan literasi, pemasaran online, dan teknologi bisnis.

LINK UMKM - Pringsewu, Lampung – 5 Mei 2025 - Dalam rangka memperkuat daya saing pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan di era digital, inisiatif kolaboratif antara unsur Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media (ABCGM) resmi diluncurkan melalui workshop bertajuk “Penguatan Kapasitas Digital Pelaku UMKM Perempuan Griya Sewu”, yang diselenggarakan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada 29 April dan 2 Mei 2025.  Dengan memanfaatkan kekuatan kolaborasi lintas sektor, kegiatan ini bertujuan meningkatkan literasi digital, kemampuan pemasaran online, dan pengelolaan usaha berbasis teknologi informasi. 

Kegiatan workshop ini menyasar pelaku UMKM perempuan yang tergabung dalam komunitas “Griya Sewu”, sebuah wadah pemasaran produk UMKM yang telah dibentuk pada April 2024, hasil buah kerjasama akademisi Jurusan Agribisnis Universitas Lampung dengan BRI Research Institute (BRIRIns) & Kedutaan Besar Inggris di Jakarta serta Diskoperindag Kabupaten Pringsewu.  Workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pendampingan bagi UMKM perempuan di Pringsewu agar lebih siap menghadapi tantangan pasar serta mengoptimalkan potensi bisnis mereka. Kegiatan ini mencakup diskusi panel, sesi pelatihan, serta pendampingan langsung dari para ahli dan praktisi bisnis.  Acara ini dihadiri perwakilan BRI Research Institute, Akademisi dari Jurusan Agribisnis Universitas Lampung, Dinas KOPERINDAG Kabupaten Pringsewu, Ketua Deskranasda Kabupaten Pringsewu,  Pelaku usaha sukses “Rabbani”, Konten Kreator Lokal (@Pringsewu_Foodies) dan pelaku UMKM perempuan yang tergabung dalam komunitas Griya Sewu. 

Salah satu anggota Griya Sewu, Hesti Arani juga turut menjadi mentor internal untuk mendampingi sesama pelaku UMKM perempuan dalam komunitas mereka sendiri. Hesti berbagi pengetahuan mengenai pemasaran digital menggunakan E-commerce.  Dengan adanya mentor dari kalangan sendiri, Griya Sewu diharapkan tak hanya menjadi pusat produksi UMKM, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran dan pertumbuhan ekonomi digital perempuan lokal di Kabupaten Pringsewu.   Konten creator @Pringsewu_Foodies juga dihadirkan sebagai narasumber pada workshop ini. Kehadirannya tidak hanya sebagai fasilitator pelatihan, tetapi juga menjadi inspirator sekaligus mitra kolaboratif dalam membangun identitas digital UMKM lokal. Mereka berbagi praktik terbaik dalam pembuatan foto produk, storytelling brand, dan teknik video pendek untuk promosi.  Pemerintah Kabupaten Pringsewu juga sangat menyambut baik inisiatif ini sebagai langkah maju menuju penguatan ekonomi perempuan berbasis lokal dan berkelanjutan. Kolaborasi ABCGM akan terus didorong agar lebih banyak komunitas seperti Griya Sewu mampu berdikari dan menularkan semangat berbagi pengetahuan.

Dalam sambutannya, Dr. Sumaryo Gitosaputro, S.P., M.Si., Akademisi Universitas Lampung menyampaikan bahwa kolaborasi ABCGM ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM Perempuan di era digital. “Dengan dukungan dari berbagai pihak, kita dapat menciptakan ekosistem usaha yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi para perempuan pelaku usaha. Universitas Lampung selaku mitra lokal Bririns berkomitmen untuk terus mendampingi UMKM agar naik kelas ” ujarnya. 

Tyas Sekartiara Syafani, S.P., M.Si., Akademisi Jurusan Agribisnis Universitas Lampung, mengatakan “kedepannya kami akan lebih fokus melakukan pendampingan intensif mengenai pembuatan konten promosi digital (foto/video produk), literasi keuangan digital, dan pemanfaatan teknologi sederhana untuk pencatatan usaha. Yang tidak kalah penting adalah terus mendorong kewirausahaan sosial terjaga dalam komunitas Griya Sewu agar memiliki semangat wirausaha yang berkelanjutan, mempererat rasa kebersamaan, dan menumbuhkan rasa memiliki di antara seluruh anggotanya, sehingga tercipta lingkungan yang saling mendukung dan berdaya. 

Sulistiyo Ningsih, M.M., Kadis KOPERINDAG Pringsewu, mengatakan Kabupaten Pringsewu memiliki ekosistem yang kondusif untuk pengembangan UMKM. “Pringsewu bukan hanya memiliki potensi sumber daya yang besar, tetapi juga komunitas bisnis yang dinamis dan progresif. Ini menjadi faktor penting dalam memastikan keberhasilan program pendampingan bagi perempuan pelaku usaha ultra mikro dan mikro.” ujarnya.

Fitri Damayanti, S.P., Perwakilan BRI Research Institute, mengatakan "Ini adalah tahun kedua kolaborasi kami dengan Kedutaan Besar Inggris Jakarta dan Akademisi Universitas Lampung melalui Program Intensifikasi Pemberdayaan UMKM Perempuan dan Pemuda. Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi pijakan awal bagi pengembangan program pemberdayaan UMKM perempuan di Kabupaten Pringsewu dan daerah lainnya. Dengan adanya sinergi antar berbagai pihak, diharapkan program ini tidak hanya berhenti pada satu acara, tetapi terus berkembang menjadi inisiatif berkelanjutan yang mampu meningkatkan kesejahteraan perempuan pelaku usaha.   

Narasumber, Bambang Robbani, S.Pd. - Robbani Snack, dalam penyampaian materi menyuarakan jargonnya “Wira-wiri No No – Wirausaha Yes Yes”. Menurutnya dalam berusaha kita harus tekun dalam berusaha dan berdoa karena itulah kunci kesuksesan yang ia raih hingga saat ini.  Beliau juga menambahkan bahwa dalam menjalankan usaha kita perlu memastikan usaha kita telah lulus segala bentuk perizinan baik izin usaha dan juga label halal atau perizinan lainnya.Izin tersebut untuk mendukung pemasaran online maupun offline.  Selain itu kita juga perlu mengikuti perkembangan zaman, di era digital seperti ini kita harus turut serta meramaikan pemasaran online yang sedang trend.

Salah satu peserta, Isni Mutiarasari, anggota Pojok Digital Griyasewu, berbagi pengalaman tentang bagaimana workshop ini telah membuka wawasan baru baginya. “Saya merasa lebih siap dan percaya diri dalam menjalankan bisnis setelah mendapatkan berbagai materi dan pendampingan hari ini khususnya tentang bagaimana saya bisa lebih semangat menjalankan usaha  (menjual dan membranding produk), serta melengkapi segala bentuk perizinan pada usaha saya.  Workshop ini benar-benar memberi saya perspektif baru tentang bagaimana mengembangkan usaha dengan lebih strategis,” katanya.

Dengan kolaborasi yang solid, “Griya Sewu” dapat melangkah ke era digital dengan lebih percaya diri, membuka akses pasar yang lebih luas, serta menciptakan dampak sosial dan ekonomi yang berkelanjutan bagi perempuan pelaku usaha di Pringsewu.  Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemantik bagi pengembangan program-program serupa di masa mendatang, serta membuka peluang bagi UMKM perempuan untuk terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian lokal. 

***

ALP/NS

Komentar (0)

Copyright @ 2025 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 2.3904 seconds