BUMN Dukung Pengembangan UMKM Lokal dengan Pendekatan Holistik

Minggu, 23 Maret 2025 | 08:00 WIB

Anggota Komisi VI DPR RI Budi Sulistyono saat mengikuti Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR RI ke ID Survey, PT Sucofindo, dan PT Surveyor

LINK UMKM -  Anggota Komisi VI DPR RI, Budi Sulistyono, menyoroti pentingnya peran BUMN dalam pembinaan dan pengembangan UMKM lokal. Ia menyatakan bahwa keterlibatan BUMN dapat meningkatkan daya saing produk-produk UMKM, terutama yang berada di bawah binaan IDSurvey.

Budi Sulistyono, yang akrab disapa Kanang, mengungkapkan hal ini saat melakukan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR ke IDSurvey, PT Sucofindo, dan PT Surveyor di Semarang, Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, ia menekankan bahwa pendampingan terhadap UMKM harus bersifat holistik. Kanang menjelaskan bahwa perhatian tidak hanya harus diberikan pada aspek pendanaan atau modal, melainkan juga pada berbagai aspek lainnya seperti teknologi, desain produk, sumber daya manusia, dan kemasan. Menurutnya, perhatian menyeluruh dari hulu ke hilir sangat penting untuk memastikan UMKM dapat berkembang secara optimal.

Ia juga menekankan bahwa UMKM harus memahami bahwa proses produksi dimulai dari bahan baku, lalu melalui berbagai tahapan yang melibatkan teknologi dan pendanaan. Semua elemen tersebut, lanjut Kanang, harus mendapat perhatian yang seimbang agar UMKM dapat tumbuh dengan baik. "Kita harus mengerti bahwa akar produksi itu dimulai dari bahan baku, lalu melalui berbagai proses, termasuk teknologi dan pendanaan. Semua pos ini harus mendapatkan perhatian yang sama agar UMKM dapat berkembang dengan baik," ujarnya.

Lebih lanjut, Kanang mengungkapkan bahwa BUMN, seperti IDSurvey, harus berperan dalam membantu memasarkan produk UMKM yang sudah dihasilkan dengan kualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Menurutnya, setelah produk selesai diproduksi, perhatian utama harus difokuskan pada pemasaran untuk memastikan produk tersebut dapat bersaing di pasar. "Setelah barang jadi, kita harus fokus pada pemasaran, tidak hanya memproduksi barang. BUMN harus membantu memasarkan produk ini agar bisa menguasai pasar," tegasnya.

Kanang juga mengusulkan agar pendampingan terhadap UMKM dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya dalam hal permodalan, tetapi juga dalam aspek teknologi, desain, dan pemasaran. "Pendampingan harus dilakukan mulai dari bahan baku hingga ke pasar. Jangan hanya di sisi permodalan, tetapi juga di aspek teknologi, desain, dan pemasaran. Ini harus berkelanjutan," tambahnya.

Selain itu, Kanang menyikapi tantangan yang dihadapi UMKM Indonesia, terutama dalam hal persaingan produk impor. Ia berpendapat bahwa UMKM Indonesia tidak perlu takut dengan persaingan global. "Jika value-nya ada, kita tidak perlu takut dengan produk impor. Justru kita harus bisa menggempur pasar internasional karena produk kita lebih natural dan memiliki nilai seni yang lebih tinggi," ujarnya.

Dalam kunjungan tersebut, yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Adisatrya Suryo Sulisto, anggota Komisi VI DPR melihat berbagai produk UMKM binaan IDSurvey, seperti Batik Tulis Lasem Rizki Barokah, furniture Manggar Natural, Esclave, kerajinan Sinta Craft, dan Lia Lumpia. Mereka juga melakukan pembelian produk-produk tersebut untuk mendukung keberlanjutan usaha UMKM lokal.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing produk UMKM Indonesia di pasar global dengan memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas internasional.

***

ALP/NS

Komentar (0)

Copyright @ 2025 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.1928 seconds