LINK UMKM - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tengah mempersiapkan lebih dari 27 ribu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis yang dijadwalkan akan dimulai pada Januari 2025. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan sehat kepada anak-anak tingkat PAUD hingga SMP di Pekanbaru, sebagai bagian dari upaya pemerintah pusat yang diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Program ini diyakini akan membawa dampak positif bagi pemenuhan gizi yang seimbang bagi generasi muda.

Dalam keterangannya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru, Sarbaini, mengungkapkan bahwa Pemko Pekanbaru telah mempersiapkan langkah-langkah teknis untuk melibatkan pelaku UMKM dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis ini. "Pemko akan melibatkan pelaku UMKM, terutama yang memiliki kemampuan untuk menyediakan makanan bergizi. Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak PAUD hingga SMP mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mendukung perkembangan mereka," ujar Sarbaini.

Sejak program ini pertama kali digulirkan oleh Presiden Prabowo Subianto, Pemko Pekanbaru telah melakukan pendataan menyeluruh terhadap pelaku UMKM yang ada di kota tersebut. Pendataan tersebut mencakup berbagai sektor, baik yang bergerak dalam bidang kuliner maupun yang tidak. Hasil pendataan menunjukkan bahwa hingga saat ini terdapat 27.358 pelaku UMKM yang tersebar di seluruh Pekanbaru. Beberapa di antaranya terlibat langsung dalam sektor kuliner dan memiliki potensi untuk menyediakan paket makanan sehat yang dibutuhkan dalam program ini.

Sarbaini menambahkan bahwa meskipun sebagian besar UMKM di Pekanbaru bergerak dalam berbagai bidang usaha, tidak semuanya terfokus pada sektor kuliner. Oleh karena itu, Pemko masih terus memetakan potensi UMKM yang dapat terlibat langsung dalam penyediaan makanan, terutama yang berkaitan dengan penyediaan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah.

Pemko Pekanbaru menyadari bahwa implementasi program makan bergizi gratis ini memerlukan persiapan yang matang, termasuk dalam hal anggaran dan teknis pelaksanaan. Sarbaini mengungkapkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat, serta menunggu petunjuk lebih lanjut mengenai bagaimana program ini akan dijalankan secara teknis. "Kami masih menunggu arahan dari pemerintah pusat dan Pj Walikota Pekanbaru mengenai teknis pelaksanaan. Kami juga belum mendapat kepastian apakah program ini akan melibatkan dapur umum, penyediaan makanan oleh UMKM, atau mekanisme lain yang lebih sesuai," jelas Sarbaini.

Mengingat cakupan program yang sangat besar, yang ditujukan untuk ribuan anak-anak di seluruh kota, anggaran yang dibutuhkan juga diperkirakan cukup besar. Sarbaini memperkirakan bahwa setiap paket makanan sehat yang disediakan dalam program ini akan memerlukan biaya sekitar Rp15.000. Dengan jumlah peserta yang diperkirakan cukup banyak, anggaran yang diperlukan untuk melaksanakan program makan bergizi ini bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Oleh karena itu, Pemko Pekanbaru berharap bisa mendapatkan dukungan dari berbagai pihak untuk memastikan kelancaran program ini.

Pemko Pekanbaru berharap bahwa keterlibatan pelaku UMKM dalam program makan bergizi gratis ini tidak hanya memberikan manfaat bagi anak-anak penerima manfaat, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian lokal. Melalui program ini, diharapkan UMKM lokal dapat memperoleh akses pasar yang lebih luas, sekaligus membantu meningkatkan perekonomian masyarakat di Pekanbaru.

Pelaku UMKM yang bergerak di bidang kuliner, seperti rumah makan, katering, dan penyedia makanan lainnya, memiliki potensi besar untuk mendukung program ini. Selain itu, program makan bergizi gratis ini juga dapat menjadi sarana promosi bagi UMKM yang terlibat dalam sektor pangan, dengan menyediakan makanan yang sehat dan bergizi bagi generasi muda Pekanbaru.

Meskipun sebagian besar UMKM di Pekanbaru bergerak di luar sektor kuliner, Pemko Pekanbaru terus mengidentifikasi peluang agar lebih banyak pelaku usaha yang dapat dilibatkan, baik itu dalam pengolahan bahan makanan, distribusi, maupun penyediaan fasilitas pendukung lainnya. "Ini adalah kesempatan bagi pelaku UMKM untuk berkontribusi dalam menciptakan dampak positif bagi kesehatan anak-anak, sambil berpartisipasi aktif dalam program pemerintah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambah Sarbaini.

Program makan bergizi gratis yang direncanakan untuk dilaksanakan pada Januari 2025 di Pekanbaru merupakan inisiatif yang besar dan ambisius. Pemko Pekanbaru telah menyiapkan lebih dari 27 ribu pelaku UMKM untuk terlibat dalam program ini, meskipun masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait mekanisme pelaksanaannya. Program ini bertujuan untuk memberikan akses makan bergizi kepada anak-anak PAUD hingga SMP di Pekanbaru, sekaligus memberdayakan pelaku UMKM lokal. Diharapkan, dengan dukungan berbagai pihak, program ini akan berjalan sukses dan memberikan manfaat yang besar bagi anak-anak serta perekonomian lokal.

***

SKA/SKA