LINK UMKM - Jakarta – Pada 12-13 November 2024, seminar bertajuk "The Timeless Journey: Origin & Evolution of Perfumery" akan diselenggarakan di Central Park Mall, Jakarta. Seminar ini diharapkan menjadi momen penting bagi industri parfum di Indonesia, di mana perfumer senior asal Paris, Bérengère Bourgarel, akan hadir sebagai pembicara utama.

Dalam seminar ini, Bourgarel, yang dikenal sebagai maestro dalam seni penciptaan parfum, akan berbagi pengetahuannya mengenai rahasia di balik parfum kelas dunia. Dengan pengalaman luas di berbagai perusahaan parfum ternama, ia berkomitmen untuk memberikan wawasan yang dapat menginspirasi dan memikat para peserta.

Meskipun Indonesia memiliki kekayaan alam dan budaya yang mendukung potensi besar dalam industri parfum, profesi perfumer masih tergolong langka di tanah air. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan talenta lokal, sehingga pengembangan profesi perfumer menjadi sangat penting untuk bersaing di pasar global.

Erick Chua, CEO PT Mulia Aroma Indonesia, yang merupakan penyelenggara seminar ini, menjelaskan bahwa salah satu tujuan dari acara ini adalah untuk mencetak perfumer lokal yang tidak hanya memahami seni meracik wewangian, tetapi juga memiliki keterampilan teknis dan kreatif yang diperlukan untuk berkompetisi secara internasional. Ia mengungkapkan bahwa edukasi komprehensif sangat dibutuhkan untuk memperkuat posisi industri parfum lokal.

Seminar ini tidak hanya akan menyajikan materi tentang parfum, tetapi juga akan menjadi langkah awal untuk meningkatkan posisi industri parfum Indonesia. Diharapkan, acara ini dapat menjadi wadah yang ideal bagi calon perfumer, pengusaha UMKM, dan pencinta wewangian untuk saling terkoneksi dan berbagi pengetahuan.

Peserta seminar akan mendapatkan kesempatan untuk belajar tentang teknik pencampuran bahan baku parfum, strategi pemasaran, dan cara mengembangkan bisnis di industri wewangian. Selain itu, kehadiran masterclass perfumer Paris dalam seminar ini diharapkan dapat membuka peluang bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan memperkenalkan lebih banyak produk wewangian lokal yang memiliki nilai budaya tinggi.

Erick Chua menekankan harapannya agar seminar ini dapat melahirkan lebih banyak perfumer berbakat di Indonesia, yang mampu menghadirkan kreasi parfum lokal ke panggung global. Ia percaya bahwa seminar ini merupakan awal dari perjalanan yang penuh potensi untuk masa depan industri parfum Indonesia yang lebih matang dan profesional. Dengan demikian, diharapkan profesi perfumer nasional dapat setara dengan standar global yang ada.

***

MIN/AHS