LINK UMKM - Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dikenal sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, dengan lebih dari 99 persen unit usaha di negara ini merupakan pelaku usaha mikro. Pada tahun 2023, tercatat sekitar 66 juta pelaku UMKM di Indonesia. Untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing, pelaku UMKM diharapkan dapat "naik kelas," yang berarti mengembangkan usaha mereka agar lebih berdaya saing dan berpotensi tumbuh lebih besar. 

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menyampaikan bahwa kolaborasi dan inovasi merupakan dua kunci utama bagi pelaku UMKM untuk mencapai level yang lebih tinggi. Menurut Jerry, kerja sama antara UMKM dengan ritel modern dan marketplace diharapkan dapat memperluas akses pemasaran bagi pelaku UMKM di dalam negeri. 

Dalam penutupan Sampoerna Festival UMKM 2024 yang diadakan di Sampoerna Strategic Square, Jakarta, Jerry mengungkapkan bahwa Kementerian Perdagangan memiliki program kemitraan UMKM yang bertujuan mendukung upaya pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas dan jangkauan produk mereka. Program ini diharapkan dapat menjembatani kerja sama antara UMKM dengan jaringan ritel modern, sehingga produk lokal dapat lebih mudah dipasarkan.

Jerry menambahkan bahwa ritel modern memiliki jaringan penjualan yang sangat luas dan sistem distribusi yang efisien. Dengan adanya program kemitraan ini, produk lokal diharapkan dapat memperluas cakupan pemasaran dan meningkatkan daya saingnya di pasar. Menurut Jerry, salah satu kunci penting adalah menghubungkan produk lokal dan UMKM yang berkualitas dengan konsumen secara luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Selain itu, Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM Kementerian Koperasi dan UKM RI, M. Riza Damanik, memberikan tips untuk UMKM agar dapat "naik kelas" melalui Talkshow Sampoerna Festival UMKM 2024 yang bertema Tren dan Inovasi UMKM pada Platform Digital. Riza menganjurkan pelaku UMKM untuk bergabung dan berkolaborasi dengan kelompok usaha lain yang sejenis serta memperkuat koperasi dalam melakukan pendampingan kepada usaha-usaha mikro. Dengan bantuan koperasi, usaha mikro dapat memperoleh pembiayaan dan dukungan yang diperlukan untuk berkembang menjadi usaha menengah dan besar.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kementerian Perdagangan RI, Rifan Ardianto, menyampaikan bahwa lima sektor ekonomi digital yang saat ini berkembang adalah e-commerce, fintech, edutech, healthtech, dan media online. Rifan menjelaskan bahwa pertumbuhan sektor-sektor ini membuka kesempatan bagi UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital guna "naik kelas." Data menunjukkan bahwa penyerapan teknologi digital pada sektor usaha kecil mencapai 58 persen, sementara pada usaha mikro mencapai 32 persen. 

Rifan juga menambahkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia terhadap merek lokal semakin tinggi, dengan kampanye "Bangga Buatan Indonesia" mendorong 69 persen konsumen untuk membeli produk lokal. Media penjualan online tertinggi didominasi oleh instant messenger sebesar 95,17 persen, diikuti oleh media sosial sebesar 41,3 persen. Menurut Rifan, memanfaatkan tren digitalisasi dengan teknologi seperti Internet of Things (IoT) dapat membantu UMKM dalam proses "naik kelas."

Sampoerna Grup, bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta, menggelar Sampoerna Festival UMKM 2024 bertema "Kreasi Nusantara Kebanggaan Bangsa" dari tanggal 20 hingga 23 Agustus 2024 di Area Garden Sampoerna Strategic Square, Setiabudi, Jakarta Selatan. Festival ini menghadirkan lebih dari 150 pelaku UMKM dengan produk-produk terpilih. Tujuan dari festival ini adalah untuk mempertemukan pelaku UMKM dan produk lokal dengan konsumen, serta menciptakan permintaan yang diharapkan dapat meningkatkan transaksi yang menguntungkan bagi pelaku dan produsen produk lokal.

***

IN/NS