LINK UMKM - Dilansir dari Kompas.com, Elliyina, seorang ibu dengan tiga anak, menunjukkan semangat wirausahanya yang luar biasa dengan mengubah camilan tradisional melinjo menjadi camilan kekinian yang digemari banyak orang. Bisnisnya, Koncone Ngemil, tak hanya memberikan penghasilan yang memuaskan, tetapi juga mempromosikan camilan nusantara yang unik dan bergizi.

Elliyina bukanlah pengusaha yang memulai karirnya dari dunia kuliner. Dia awalnya hanyalah seorang ibu rumah tangga yang hobi menulis. Namun, ketika anaknya sakit dan dia harus berhenti bekerja, Elli mencari cara untuk tetap produktif dan menghasilkan pendapatan.

Suatu hari, Elli mendapat rekomendasi dari temannya tentang peluang bisnis melinjo. Terinspirasi oleh ide tersebut, dia memberanikan diri untuk memulai Koncone Ngemil. Dengan modal awal Rp 60.000, dia membeli satu kilo melinjo dan mulai bereksperimen di dapur rumahnya.

Elli tidak hanya ingin memperkenalkan melinjo sebagai camilan tradisional, tetapi juga ingin membuatnya lebih menarik bagi kalangan muda. Dia mengolah melinjo menjadi emping chips dengan tekstur renyah dan rasa kekinian seperti pedas, manis, asin, dan original.

Meskipun modal kecil, Elli menghadapi banyak tantangan di awal usahanya. Dia sempat sakit dan harus menutup sementara Koncone Ngemil di tahun 2019. Kemudian, pandemi Covid-19 di tahun 2020 juga berdampak pada penjualan.

Namun, Elli tak patah semangat. Dia memanfaatkan bantuan pemerintah dan fokus pada titik penjualan yang masih bagus. Kegigihannya membuahkan hasil. Saat ini, produk Koncone Ngemil telah mencapai 125 mitra aktif di 200 titik, termasuk Indomaret dan Alfamaret di Solo. Koncone Ngemil kini menghasilkan omzet Rp 40 juta per bulan. Elli bahkan telah berhasil mengekspor produknya ke Kanada.

Elli berharap Koncone Ngemil dapat terus berkembang dan bermanfaat bagi orang lain. Kisah Elliyina dalam membangun Koncone Ngemil merupakan bukti nyata bahwa semangat, keberanian, dan kreativitas adalah kunci kesuksesan. Dia menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja keras, siapapun dapat meraih mimpinya, bahkan dalam situasi yang penuh tantangan.

***

FF/NAH