Coffee Shop Lokal Yang Go Internasional

Senin, 6 November 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Kopi Kenangan (Tempo.co)

LINK UMKM -  Indonesia adalah salah satu penghasil biji kopi terbaik di dunia. Beragam jenis tanaman kopi tumbuh subur seperti robusta dan arabika. Di Indonesia, setiap daerah hampir memiliki kopi sendiri contohnya kopi Toraja, kopi Lampung, kopi Jawa dan masih banyak lainnya. Sampai jenis kopi termahal ada di Indonesia yaitu kopi luwak yang berasal dari kotoran musang luwak yang memakan biji kopi.

Dari kualitas yang ada pada kopi Indonesia, sekarang ini banyak sekali orang berlomba-lomba membangun bisnis yang menawarkan produk minuman dan makanan yang berbahan dasar kopi. Salah satu kisah inspiratif hari ini berkaitan dengan seseorang yang berhasil sukses membangun bisnis minuman kopi dan sudah membuka gerai tokonya sampai ke luar negeri. Edward Tirtanata, Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder Kopi Kenangan. Beliau adalah salah satu pendiri dari bisnis minuman kopi yang bernama “Kopi Kenangan”.

Kopi Kenangan sudah beroperasi sejak tahun 2017 hingga saat ini, dan sudah menjual hingga 30 Miliar cup kopi pada tahun 2020. Bukan hanya itu saja, Kopi Kenangan sudah memiliki lebih dari 5.000 orang pekerja dan telah memiliki 800 toko lebih, di 45 kota di Indonesia. 

Sebelum terkenal seperti sekarang ini Edward Tirtanata bersama rekannya telah mencoba membuka berbagai bisnis mulai dari berjualan baju sampai konsultan namun belum ada yang berhasil dan hilang satu demi satu. Tidak patah semangat Edward dan rekannya memulai bisnis kuliner yaitu minuman teh dengan nama Lewis Carroll Tea (L&C) yang terinspirasi dari dari banyaknya coffee shop yang bermunculan dan ingin berbeda dari yang lain sehingga memilih bisnis teh premium. Untuk secangkir teh dijual dengan harga Rp 40 ribu sampai Rp 60 ribu dengan target pasar dari kalangan menengah ke atas. Namun bisnis ini kurang berjalan dengan baik. 

Edward dan rekannya, James mencari jalan lain dan memutuskan untuk membangun bisnis minuman kopi. Dengan modal Rp 150 juta dari hasil patungan bersama, dibangunlah sebuah coffee shop dengan nama “Kopi Kenangan”. Menara Standard Chartered, Kuningan, Jakarta Selatan jadi saksi, lokasi awal bisnis ini dimulai. 

Menawarkan berbagai macam menu dari minuman kopi hingga teh dan harga jual yang terjangkau untuk semua kalangan. Kopi Kenangan berhasil menarik perhatian masyarakat. Pada hari pertamanya saja berhasil menjual 700 gelas. 

Dari tahun ke tahun bisnis Kopi Kenangan pun semakin berkembang. Gerai Kopi Kenangan sudah sudah terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Bukan hanya sampai disitu, Melansir dari Tempo.co Kopi Kenangan pun berhasil sampai keluar negeri, membuka gerai di Malaysia. Sukses di Malaysia, Edward dan rekannya pun membuka gerai Kopi Kenangan di negara lain yaitu Singapura. Berada di kawasan perbelanjaan Raffles City, Brash Basah Road, Singapura gerai pertama dibangun. Edward menyampaikan bahwa ini sebagai batu loncatan untuk menuju pasar internasional dan berharap dapat membuka gerai Kopi Kenangan di seluruh negara di dunia. Dengan bahan baku berasal dari Indonesia seperti biji kopi dari Sidikalang, Dumpit dan Malabar. Terdapat perbedaan rasa kopi Singapura yaitu tidak terlalu pahit dan penambahan gula aren yang lebih sedikit. Menu andalan Kopi Kenangan di Singapura dan Malaysia adalah Creamy Latte. Perpaduan antara kopi dan susu segar, dengan tambahan susu evaporasi agar lebih creamy.

Dari kisah inspiratif Edward Tirtanata dan rekannya, Sobat LinkUMKM harus dijadikan pelajaran yang berharga. Jangan pantang menyerah, jika bisnis mengalami kegagalan, coba bisnis lain yang berbeda. Kreatif, berpikir dengan cepat langkah yang harus diambil untuk mencari solusi dan peluang yang ada. Inovatif, selalu kembangkan bisnis yang sudah ada, jangan cukup dengan apa yang diperoleh sekarang, mungkin saja dengan terus berkembang bisnis Sobat LinkUMKM bisa menjadi lebih besar lagi dari hari ini. Semoga kisah inspiratif ini bisa membantu Sobat LinkUMKM termotivasi dan bersemangat untuk membangun sebuah bisnis yang lebih baik lagi.

***

LMP/PTH

Komentar (0)

Copyright @ 2024 Link UMKM, All right reserved | Page rendered in 0.165 seconds